Jakarta (ANTARA) - Pelaksana tugas Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri, Bahtiar mengatakan tantangan dan pekerjaan besar bersama ke depan agar Pancasila diterima sebagai ilmu pengetahuan.

"Pekerjaan besar kita hari ini adalah Pancasila, bagaimana diterima sebagai ilmu, ini yang tidak klir hingga hari ini," kata Bahtiar pada Pembekalan Materi Pendidikan dan Pelatihan Ideologi Pancasila yang digelar BPIP di Jakarta, Rabu

Menurut dia tidak banyak orang yang mampu menjelaskan Pancasila dalam persepsi ilmu pengetahuan, baik dari sisi epistemologi, aksiologi maupun ontologi.

"Ini yang harus kita rumuskan dengan baik, karena Pancasila sebagai ilmu pengetahuan ini saya kira tantangan dalam dunia pendidikan," katanya.

Kemudian, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, lanjut Bahtiar, Pancasila juga menjadi sebuah tantangan bagaimana bisa diterima di tengah masyarakat.

Oleh sebab itu, Bahtiar berharap supaya Pancasila dapat dikaji sebagai bagian dari ilmu pengetahuan yang nantinya mampu dipahami oleh setiap generasi.

"Pancasila bukan hanya ritual Pemerintah untuk bicara di forum-forum, yang kami inginkan Pancasila itu membumi apalagi sebagai konsep ilmu pengetahuan," ucapnya.

Pancasila merupakan ideologi tunggal bangsa Indonesia dan sifatnya final. Oleh karena itu, dalam menjalani segala aspek kehidupan menurut dia tidak boleh ada yang berbenturan dengan Pancasila.

"Hubungan yang kita bangun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara itu harus berdasarkan lima sila dalam Pancasila," ujarnya.

Baca juga: Kemendagri: Ormas dan parpol perlu diberi pemahaman ideologi Pancasila

Baca juga: Hidupkan Pendidikan Pancasila, Dirjen: Payungi dengan Perpres

Baca juga: Basarah: Tak ada bangsa besar karena jiplak ideologi bangsa lain

Baca juga: Try Sutrisno: Komitmen terhadap Pancasila terus di-"refresh"

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019