Bojonegoro (ANTARA News)- Satu bocah tewas, dua orang lainnya menderita luka tembak pada kakinya, akibat terkena peluru nyasar dari senjata laras panjang, Bripda Suprianto di Lapas Bojonegoro, Jawa Timur, Kamis (18/9), sekitar pukul 10.30 WIB. Kapolres Bojonegoro, AKBP Agus Syaiful Hidayat di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo saat mengunjungi korban menyatakan, kejadian meledaknya senjata laras panjang buatan Pindad Bandung jenis F 2 tersebut masih diteliti. Tetapi, lanjutnya, dari informasi sementara, ketika itu, Bripda Suprianto yang sedang bertugas dengan Bripda Aris Wahyu yang mengawal tahanan yang akan di sidang di Pengadilan Negeri, sedang mengokang senjatanya. "Itu informasi sementara, tetapi kebenarannya masih kami teliti," katanya. Peristiwaa naas itu bermula, saat Sumirah (50), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Sugihwaras, dengan delapan warga di desanya datang ke Lapas Bojonegoro untuk menjenguk keluarganya yang ditahan. Diantara rombongannya itu, termasuk Sri Wahyuni (6) yang datang dengan ibunya, Supadmi (30), karena hendak menjenguk suaminya yang ditahan lima hari lalu, karena tertangkap mencuri kayu. Ketika itu, kata Sumirah, dirinya persis melewati pintu gerbang Lapas, sedangkan Supadmi dan Sri Wahyuni masih berjalan dibelakangnya dengan jarak sekitar dua meter. "Saya kaget mendengar suara ledakkan, dan ketika saya lihat Supadmi dan Sri Wahyudi sudah tergeletak berlumur darah," katanya mengungkapkan. Disampingnya, Aziz Sulaeman, napi yang bertugas sebagai juru parkir di luar, juga tergeletak dan belakangan diketahui paha kirinya tertembus peluru nyasar tadi. Sedangkan Sri Wahyuni terkena tembakkan didadanya tembus hingga akhirnya nyawanya tidak berhasil diselamatkan, setelah sempat beberapa saat menjalani perawatan di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo. Sedangkan Supadmi, tertembus peluru pada paha kanannya. "Peluru yang meletus dari senjata petugas ketika dari dalam Lapas menembus pintu kayu dan mengenai mereka bertiga," kata petugas Lapas Bojonegoro, Soes Setiyono. Setelah menghantam mereka bertiga dari jarak sekitar 3,5 meter, peluru tersebut menghantam pagar tembok hingga ambruk.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008