Jakarta, (ANTARA News) - Pengamat tinju nasional Samsul Anwar Harahap berharap para petinju amatir Indonesia yang bertarung ibarat "banteng" bisa berubah menjadi "matador" saat berada di dalam ring menghadapi lawannya. "Petinju kita kalau sedang bertanding layaknya ibarat banteng - maju, seruduk, dan tanpa balas - padahal seharusnya mereka bisa menjadi matador yang lihai menghindar serta akurat dalam membalas serangan," katanya. Dia mengatakan,"pelatih itu hanya memoles saja tentang teknik bertinju, namun pelatih tidak bisa bekerja dengan baik jika yang dia tangani bukanlah bibit petinju yang punya rancang bangun fisik yang bagus," katanya. "Rancang bangun petinju itu yang membuat dan menata adalah Pertina, dari situ kami baru bisa memberi pelajaran teknik bertinju yang benar sehingga petinju Indonesia tidak lagi seperti banteng tapi menyerupai matador," tambahnya. Sementara itu dalam acara buka bersama Jumat malam, Ketua PB Pertina Setya Novanto mengatakan untuk membina atlet tinju agar menjadi atlet yang memiliki prestasi, PB Pertina berencana membuat perjanjian dengan atlet tinju supaya mereka siap untuk ditempatkan di kamp latihan. "Kami akan buat perjanjian tertulis dengan atlet untuk masuk kamp, karena yang saya lihat saat ini tingkat disiplin atlet sangat kurang. Mereka tampak seenaknya saja mereka pulang-pergi meninggalkan latihan, alasan sakit untuk tidak latihan dan ternyata mereka hanya pacaran," katanya. "Nantinya mereka akan kami tempatkan di Lido (Jawa Barat) yang akan menjadi kamp latihan mereka," tambahnya.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008