Palembang (ANTARA News) - Titik api di wilayah Kota Palembang, selama sepekan mendatang perlu diwaspadai warga Kota Palembang, karena suhu udara mulai panas mencapai rata-rata 34 derajat celcius. "Jadi menghadapi musim panas sepekan mendatang, warga kota perlu mewaspadai, karena selama musim panas semua benda masih rentan terhadap api sehingga berpotensi terjadinya kebakaran, kata Kasi Observasi dan Informasi Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) setempat, Agus Santosa di Palembang, Senin. Dikatakannya, selama sepekan terakhir ini saja suhu udara Palembang panas, sehingga badai tropis membentuk daerah kurang hujan. "Di daerah Kota Palembang ini saja terdapat sejumlah titik api, namun berapa jumlahnya saya kurang mengetahui secara pasti sehingga tanyakan saja kepada pihak Dinas Kehutanan setempat," katanya. Sementara anggota tim pemantauan titik api "South Sumatera Management Fire Forest Project, Paradongan secara terpisah sebelumnya mengatakan bahwa setelah titik api (hotspot) habis akibat hujan deras yang hampir menyeluruh di Sumsel kini kembali ditemukan dua hotspot akibat pembukaan lahan dengan cara membakar hutan. Titik api tersebut ditemukan di Kabupaten Banyuasin dan Ogan Komering Ulu yang kebetulan sudah beberapa hari tidak diguyur hujan, katanya. Namun sejumlah daerah yang biasanya paling banyak titik api, seperti Kabupaten Musi Rawas dan Ogan Komering Ilir tidak ditemukan hotspot. Padahal sebelumnya awal Agustus terdapat 117 titik api yang tersebar di sejumlah kabupaten/kota dan terbanyak di Kabupaten Musi Rawas 25 hotspot dan OKI 21 titik api, katanya. Sementara sejumlah warga mengatakan, dalam tiga hari terakhir saja menjelang tengah hari, panas terik sangat terasa menyengat, karena jarang hujan. Musim panas masih akan berlangsung hingga sepekan mendatang, dan pada Oktober-November 2008 musim penghujan mulai merata, kata Agus Santosa menambahkan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008