Jakarta (ANTARA News) - Channel News Asia (CNA) yang berpusat di Singapura menyiarkan pernyataan informal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang di Jakarta, Minggu, tentang hasratnya untuk maju ke gelanggang Pemilu 2009 dengan kemungkinan besar tetap berpasangan dengan Wapres Jusuf Kalla. CNA, mengutip Kantor Berita AFP, menyebut Yudhoyono adalah sosok favorit, tetapi akan menghadapi kebangkitan Megawati Soekarnoputeri yang dikalahkannya pada Pemilu 2004. Presiden mengakui masih terlalu dini untuk mengumumkan calon pasangannya karena selain harus menunggu hasil Pemilu Legislatif 2009 juga tergantung perkembangan dari Partai Golkar serta Yusuf Kalla sendiri. Di Istana Negara setelah mengundang Kalla untuk berbuka puasa bersama, kepada pers, Yudhoyono menyatakan niatnya itu dilatarbelakangi oleh keinginan untuk menyelesaikan program pembaruan politik dan ekonomi. Yudhoyono yang berkuasa sejak 2004 setelah berkoalisi dengan Kalla (Partai Golkar), menghadapi kecaman di jalanan setelah pada pertengahan tahun ini menaikkan harga BBM 30 persen, tetapi dipuji para ekonom yang menilai kebijakannya menunjukkan kedewasaan fiskal. Setelah lamban dalam merealisasikan janji politik untuk memberantas wabah korupsi, Yudhoyono pada tahun ini membuat beberapa kemajuan, demikian CNA. Beberapa pejabat tinggi negara, termasuk yang berada di elite penegakan hukum termasuk di Kejaksaan Agung, telah ditangkapi karena tersangkut perkara korupsi. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008