Jakarta (ANTARA) - Bek Borussia Dortmund dan timnas Swiss Manuel Akanji mengaku sering mendapat pelecehan rasial di media sosial meskipun menjadi pemain reguler untuk klub dan negaranya.

"Ya. Tidak begitu banyak (pelecehan rasial) di Liga Jerman. Namun di media sosial, saya sering mendapat pelecehan rasial," kata Akanji kepada laman berita Blick.

"Rasanya tak dapat dipercaya bagaimana orang-orang mengarahkan agresifitasnya kepada kami. Anonim dan tanpa konsekuensi. Saya yakin mereka tidak akan berani mengatakannya secara langsung," tambah dia.

Baca juga: Kemenangan kedua musim ini bawa Paderborn tinggalkan dasar klasemen

Pemain 24 tahun itu juga berbicara mengenai pelecehan rasial yang dialamatkan kepada penyerang Inter Milan Romelu Lukaku awal musim ini. Ia menyesalkan situasi seperti itu masih terjadi pada 2019.

"Saya tidak punya penjelasan atau pemahaman tentang hal itu. Menurut saya itu buruk. Tetapi ada banyak hal di dunia yang memprovokasi pikiran," kata pemain berdarah Nigeria dari ayahnya itu.

Di Liga Jerman, Dortmund naik ke peringkat ketiga setelah menang 5-0 atas Fortuna Duesseldorf Sabtu. Mereka kini tertinggal lima poin dari pemuncak klasemen Borussia Moenchengladbach.

Baca juga: Dwigol Alario bawa Leverkusen menang 2-1 atas Schalke

"Dari sudut pandang saya, sejauh ini musim berlangsung dengan baik. Tentu saja, semestinya kami dapat memulainya dengan lebih baik," ujar Akanji.

"Kami sempat unggul sembilan poin dari Bayern dan tidak mendapatkan apa-apa pada akhirnya," imbuhnya.

Pekan ini Dortmund akan memainkan pertandingan terakhir fase grup Liga Champions dengan menjamu Slavia Praha pada Rabu (11/12), sebelum bertandang ke markas Mainz 05 dalam pertandingan liga Sabtu (14/12).

Baca juga: Dua gol Bensebaini antar Gladbach tundukkan Bayern
 

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2019