Kota Cotabato, Filipina (ANTARA News)- Presiden Filipina Gloria Macapagal Arroyo, Sabtu berikrar tidak akan berhenti melakukan serangan militer terhadap para gerilyawan Muslim yang menduduki desa-desa dan menyerang kota-kota di wilayah Mindanao, selatan negara itu. Arroyo mengunjungi satu kamp militer dekat Kota Cotabato, Sabtu dan mendesak tentara terus melakukan operasi-operasi terhadap gerilyawan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang melakukan serangan di provinsi-provinsi terdekat Agustus. "Saya mengharapkan para tentara untuk mengucilkan para gerilyawan Moro," katanya dalam satu pidato singkat setelah memberikan medali dan tanda penghargaan kepada tentara yang terlibat dalam ofensif itu. "Pemerintah dan rakyat Filipina menghargai dan mengakui pengorbanan anda dalam menegakkan keadilan untuk para para korban gerilywan MILF," tambahnya. Ia mengatakan ia masih berikrar untuk mengusahakan penyelesaian damai aksi perlawanan gerilyawan Muslim di Mindanao walaupun operasi yang sedang berlangsung sekarang terhadap para sejumlah anggota tertentu MILF. Para gerilyawan Moro melancarkan serangan-serangan Agustus setelah Mahkamah Agung melarang pemerintah Filipina menandatangani satu perjanjian perdamaian dengan MILF yang akan memperluas wilayah otonomi Muslim yang sudah ada di Mindanao. Awal pekan ini, Mahkamah Agung memutuskan perjanjian wilayah yang dikenal dengan nama Memorandum Kesepakatan mengenai Daerah kekuasaan Leluhur. Lebih dari 200 orang tewas dan sekitar 500.000 orang terlantar akibat bentrokan-bentrokan senjata antara pasukan pemerintah dan para anggota MILF setelah itu, demikian dpa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008