Jakarta (ANTARA News) - Ganda putra peringkat satu dunia, Markis Kido/Hendra Setiawan meraih gelar keempat tahun ini setelah menjuarai turnamen Super Series Denmark Terbuka, Minggu. Dalam pertandingan final partai keempat di Arena Fyn, Odense, pasangan pemegang gelar Malaysia Terbuka, Olimpiade dan China Masters itu mengalahkan pasangan China Fu Haifeng/Shen Ye dua game langsung 21-18, 21-19. "Mainnya lebih susah kemarin,"kata Kido membandingkan dengan pertandingan semifinal melawan ganda China lainnya, Cai Yun/Xu Chen yang berakhir dalam tiga game. Pasangan Jo Novita/Rani Mundiasti kembali harus menjadi runner-up pada final keduanya, setelah gagal mengatasi pasangan Malaysia, unggulan keempat Wong Pei Tty/Chin Eei Hui. Pasangan yang baru tampil pada turnamen kedua mereka sejak dipasangkan itu menyerah dua game langsung 21-23, 12-21. Di nomor tunggal putra, unggulan ketuujuh dari Denmark, Peter Gade menjadi juara setelah mengalahkan rekan senegaranya Joachim Persson 21-18, 17-21, 21-14. Sedangkan gelar tunggal putri direbut pemain China Wang Lin yang menumbangkan unggulan keempat asal Hong Kong Zhou Mi 21-18, 21-10. Mahkota ganda campuran jatuh ke tangan Joachim Fischer Nielsen/Christinna dari Denmark setelah mengalahkan rekan senegarnya yang menjadi unggulan ketiga di turnamen ini, Thomas Laybourn/Kamilla Rytter Juhl, dengan 21-14, 21-17. Setelah Denmark Terbuka, para pebulutangkis Indonesia akan ambil bagian di Super Series berikutnya, Prancis Terbuka, bakal digelar tepat setelah turnamen di Odense. Prancis Terbuka akan menjadi turnamen terakhir yang diikuti pemain-pemain pelatnas setelah PBSI memutuskan tidak mengikutsertakan para pemainnnya ke dua Super Series terakhir, China Terbuka (18-23 November) dan Hong Kong Terbuka (24-30 November). Rencana mengirim pemain ke Selandia Baru Terbuka (11-15 November) juga dibatalkan dengan alasan dana PBSI tidak cukup untuk memberangkatkan pemain ke Hong Kong dan Selandia Baru yang sudah diagendakan itu. Meski demikian, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh mengatakan para pemain tetap boleh pergi dengan biaya sendiri. Pembatalan ke Hong Kong dan Selandia Baru diserahkan kepada Sekjen PB PBSI karena sudah terlanjur mendaftarkan diri. (*)

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008