Jakarta (ANTARA) - RB Leipzig merupakan juara paruh musim Liga Jerman, dengan keunggulan dua poin atas Borussia Moenchengladbach yang menghuni peringkat kedua. Sejumlah pihak kini berani berandai-andai klub tersebut akan mampu mengakhiri dominasi Bayern Munich di Liga Jerman.

Laman resmi Liga Jerman bundesliga.com merangkum lima alasan mengapa Leipzig berpeluang menjadi jawara musim 2018/2019.

1. Faktor Nagelsmann

Pelatih Julian Nagelsmann menjadi faktor pertama yang diperhitungkan saat menjagokan Leipzig untuk menjadi kampiun di akhir musim.

Nagelsmann merupakan pelatih permanen termuda sepanjang sejarah Liga Jerman saat ia menangani Hoffenheim pada usia 28 tahun. Sebelumnya ia juga pernah melatih tim U-19 klub itu untuk memenangi gelar Liga Jerman U-19 pada 2014.

Baca juga: Leipzig masuki libur musim dingin sebagai pemuncak klasemen

Setelah dipromosikan untuk melatih tim senior, Nagelsmann mampu menyelamatkan klub itu dari ancaman degradasi sebelum membawa mereka dua kali berturut-turut finis di empat besar.

Nagelsmann bahkan membantu membawa klub itu tampil di Liga Champions untuk pertama kalinya sepanjang sejarah mereka, dan langkah berikutnya tentu memenangi trofi.

Ia juga tidak cemas untuk bersaing dengan klub-klub besar, dan belum lama ini Nagelsmann menyatakan timnya berada dalam posisi untuk menantang Bayern.

Ucapannya bukan sekedar pepesan kosong. Pada pertandingan keempat musim ini, Leipzig dibawanya bermain imbang 1-1 dengan sang juara bertahan.

Baca juga: Hujan enam gol terjadi saat Dortmund menjamu Leipzig

Nagelsmann memiliki rekor cukup seimbang saat berhadapan dengan Bayern, yakni dua kemenangan, dua kali imbang, dan tiga kekalahan.

"Saya tentu saja yakin kami akan menjalani musim yang bagus. Saya tidak tahu apakah itu akan cukup untuk memenangi gelar. Kloppo (Juergen Klopp) memerlukan tiga tahun di Dortmund dan Liverpool (untuk memenangi gelar), " ucap Nagelsmann pada awal musim.

"Kami akan gembira jika bisa memenangi sesuatu dalam tiga tahun. Akan hebat jika kami dapat mencapainya. Itulah tujuan kami," yakinnya.

Selanjutnya: Leipzig memiliki pertahanan... 2. Pertahanan kokoh

Leipzig memiliki pertahanan yang kokoh, mereka baru kemasukan 20 gol dari 17 pertandingan liga. Hanya Gladbach dan Wolfsburg yang memiliki catatan kemasukan yang lebih bagus dibanding Leipzig, yakni kemasukan 18 gol.

Kiper Peter Gulacsi mencatatkan 16 clean sheet dari 33 pertandingan Liga Jerman musim lalu, dan Leipzig hanya kemasukan 29 gol dari 34 pertandingan secara keseluruhan.

Baca juga: Leipzig raih kemenangan keempat beruntun untuk puncaki klasemen

Pada musim ini Leipzig baru mampu mencatatkan nirbobol saat berhadapan dengan Union Berlin, Werder Bremen, Mainz, dan Fortuna Duesseldorf. Sedangkan saat melawan sesama tim papan atas yakni Eintracht Frankfurt, Gladbach, Bayern, Bayer Leverkusen, dan Wolfsburg mereka hanya kemasukan satu gol dari masing-masing tim tersebut.

3. Penyerang haus gol

Dalam diri Timo Werner dan Yussuf Poulsen, Leipzig memiliki dua dari sepuluh pencetak gol terbanyak di Liga Jerman musim lalu. Werner menyelesaikan musim lalu dengan 16 gol dan tujuh assist di liga, sedangkan Poulsen hanya tertinggal dari Werner dalam daftar pencetak gol setelah mengemas 15 gol musim lalu.

Leipzig mencatatkan 48 gol dari 17 pertandingan pertama musim 2019/2020, yang berarti rata-rata hampir tiga gol per pertandingan. Mereka juga memiliki catatan selisiih gol terbaik di liga, yakni plus 28 gol.

Baca juga: Liverpool kudeta MU dalam perburuan Timo Werner

Werner juga sedang menjalankan salah satu musim terbaiknya dengan koleksi 18 gol di Liga Jerman musim ini, termasuk saat ia mengemas trigol perdananya di Liga Jerman saat menang 3-1 atas Gladbach pada awal musim.

Ia tidak bekerja sendiri, Werner pun disokong oleh Emil Forsberg yang telah mengemas empat gol dan dua assist. Pemain lain yang juga tampil baik adalah Marcel Sabitzer dengan catatan enam gol dan empat assist sejauh ini.

Selanjutnya: Pada musim lalu, Leipzig... 4. Mereka tidak tertinggal sangat jauh pada musim lalu

Pada musim lalu, Leipzig mengakhiri musim dengan menduduki peringkat ketiga. Mereka tertinggal 12 poin dari Bayern, dan sepuluh poin dari Dortmund. Meski demikian, banyak pihak meyakini Leipzig semestinya bisa mengumpulkan lebih banyak poin setelah mereka hanya mendapatkan dua poin dari tiga laga terakhirnya karena telah mengamankan tiket Liga Champions.

Baca juga: Ringkasan Grup G, Lyon dampingi Leipzig, Benfica ke Liga Europa

Leipzig hanya kalah enam kali pada musim lalu. Sedangkan sejauh ini, Die Roten Buellen baru kalah satu kali di kandang sendiri, dan sedang menikmati laju lima laga tanpa kekalahan di Red Bull Arena. Bukan hanya itu, Leipzig tidak kalah dalam 12 pertandingan di semua kompetisi sejak ditekuk Freiburg pada laga kesembilan.

5. Kedalaman skuat

Leipzig telah merancang rencana untuk musim ini sejak musim dingin 2018. Dua gelandang Tyler Adams dan Amadou Haidara kini telah beradaptasi dengan baik seiring berjalannya waktu, bahkan Adams terpilih menjadi Pemain Terbaik saat mereka menang atas Augsburg.

Tim yang telah stabil kemudian diperkuat dengan kedatangan sejumlah pemain baru pada musim panas, yakni Ethan Ampadu, Luan Candido, mantan kiper Hannover Philipp Tschauner, Ademola Lookman, dan Christopher Nkunku.

Baca juga: Dwigol Emil Forsberg amankan tiket babak gugur bagi Leipzig

Penyerang Austria Hannes Wolf juga telah menyesuaikan diri setelah sempat cedera saat bermain di Piala Eropa U-21. Wolf tampil cukup baik saat membela Salzburg di Liga Europa musim lalu, dan telah tampil sebagai pemain pengganti pada beberapa pekan terakhir.

Selain Tschauner yang telah berusia 33 tahun, para pemain baru lainnya merupakan sosok-sosok muda berbakat dan haus prestasi. Dengan Bruma sebagai satu-satunya sosok penting yang hengkang, Leipzig memiliki banyak stok pemain di lini depan yang bersaing memperebutkan kesempatan bermain.

Baca juga: Leipzig lanjutkan tren positif, tundukkan Frankfurt 2-1

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019