Surabaya (ANTARA News) - Pendiri Akademi Wushu Indonesia (AWI) yang juga mantan Ketua Pengurus Wushu Indonesia (WI) Kota Surabaya, K.P. Soenarjo Adikoesoemo meninggal dunia di RS Mount Elizabeth Singapura, Selasa. Direktur AWI, Heroe Poernomohadi, yang dihubungi wartawan mengatakan Soenarjo menjalani pengobatan di Singapura sejak akhir September 2008 lalu. Namun, ia tidak mengetahui secara pasti penyakit yang diderita Soenarjo. "Saya mendapat kabar duka ini dari keluarganya yang mendampingi pak Soenarjo di Singapura. Informasi yang peroleh, jenasah Soenarjo tiba di Surabaya, Rabu (5/11)," katanya. Heroe mengatakan selama menjalani pengobatan di Singapura, kondisi Soenarjo Adikoesomo yang berusia 59 tahun itu, sempat membaik dan menyempatkan diri pulang ke Surabaya. "Almarhum sempat pulang ke Surabaya sekitar satu minggu pada Oktober lalu, kemudian balik lagi ke Singapura," ujar Plh.Ketua Umum KONI Kota Surabaya ini. Soenarjo Adikoesmo meninggalkan seorang istri, Ny. Aifen Yuliana dan empat orang anak, yakni Titin Suryani Adikoesoemo, Lusi Dewi Adikoesoema, Endru Putera Adikoesoemo, dan Imelda Adikoesoemo. Heroe Poernomohadi mengaku kehilangan dengan meninggalnya pengusaha yang sangat peduli dengan dunia olahraga, terutama wushu. Semasa aktif menjadi Ketua Umum Pengkot WI Surabaya, Soenarjo Adikoesoemo menggagas berdirinya AWI pada 2007 yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Bekerja sama dengan Beijing Sport University (BSU), akademi ini mendidik dan melatih atlet wushu dari berbagai daerah untuk menjadi atlet handal dan potensial. Bahkan, Soenarjo juga berencana membangun Gedung AWI dengan 10 lantai di kawasan Darmo Satelit Surabaya yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas pendukung yang memadai. "Kami sangat kehilangan salah satu tokoh terbaik olahraga di Surabaya . Pak Soenarjo sangat peduli terhadap kemajuan dan pembinaan olahraga. Tidak hanya wushu saja, tetapi olahraga lainnya," tambah Heroe. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008