Jakarta, 5/11 (ANTARA) - Dalam rangkaian acara menjelang Sidang Tahunan Asian Development Bank ke-42 tahun 2009 (ST-ADB) Departemen Keuangan bekerjasama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyelenggarakan workshop mengenai "Pemanfaatan Energi Alternatif Dan Konversi/Konservasi Energi Sebagai Partisipasi Masyarakat Dalam Menunjang Program Mandiri Energi" di Kampus ITS Surabaya pada tanggal 6 Nopember 2008. Workshop ini dilatarbelakangi oleh usaha-usaha yang berkaitan dengan Sasaran Kebijakan Energi 2025 dengan melakukan pendataan tentang potensi-potensi yang ada di masyarakat berkaitan dengan pengembangan energi alternatif, konversi dan konservasi energi. Para peserta workshop yang merupakan Industriawan terutama stakeholder energi, Pemerintah, Akademisi/peneliti, Lembaga Swadaya Masyarakat dan Masyarakat Umum yang kompeten dalam menyampaikan pemikirannya dan berdiskusi untuk memfokuskan sumbangsih pemikiran dalam mendorong pemanfaatan energi alternatif, konservasi, efisiensi energi. Topik workshop tersebut difokuskan pada 3 (tiga) bidang energi yaitu: 1) Energi Alternatif meliputi energi angin, air, matahari, gelombang laut dan arus laut yang mencakup ketersediaan dan potensi (mapping) khususnya di Indonesia, teknologi dan kelayakan baik secara teknis maupun keekonomian dari skala kecil, menengah dan besar; 2) Energi Biomasa meliputi biofuel baik padat, cair dan gas atau biogas dengan cakupan potensi di Indonesia, teknologi, fokus pengembangan, kehandalan teknologi dan keekonomian dari skala kecil, menengah dan besar; 3) Konservasi/Diversifikasi Energi meliputi cara pemanfaatan energi dengan melakukan proses untuk menjadikan produk-produk yang memberikan nilai tambah tinggi, skema pemanfaatan/eksplorasi secara strategis, kehandalan teknologi dan keekonomian dengan proyeksi ke depan. Kemajuan teknologi konsumsi energi terus meningkat sehingga eksplorasi sumber energi menjadi besar. Saat ini Indonesia adalah negara pengimpor bahan bakar minyak kurang lebih 10 juta barrel per tahun. Pemerintah terus melakukan berbagai upaya dalam menghadapi dampak dari eksplorasi yang dilakukan terus-menerus dan inefisiensi dari konsumsi energi. Upaya dimaksud di antaranya melalui Perpres 5/2006 yang sasaran utamanya adalah Energi Alternatif dengan cara mengoptimalkan energi (primer) mix agar pangsa kebutuhan BBM dapat diturunkan yang semula hampir separuh menjadi tinggal 20% pada tahun 2025. Di samping itu juga dilakukan efisiensi pemakaian energi. Dengan upaya tersebut sasaran yang ingin dicapai adalah: i) Mengubah paradigma pengelolaan energi berbasis energi berkelanjutan; ii) Menyempurnakan peraturan-peraturan untuk mempercepat penyediaan dan pemanfaatan energi; iii) Mendorong diversifikasi pemanfaatan energi; iv) Menetapkan harga energi alternatif menurut keekonomiannya; v) Mendorong investasi swasta dalam bisnis energi alternatif. Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi Samsuar Said, Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Departemen Keuangan, Telp: (021) 384-6663, Fax: (021) 384-5724

Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2008