Jakarta (ANTARA News) - Presiden AS ke-44 sekaligus orang kulit hitam pertama AS yang menduduki aras eksekutif tertinggi negara adidaya itu, Barack Obama, menyatakan kemenangannya pada Pilpres 2008 adalah pertanda perubahan telah sampai di beranda Amerika Serikat. "Ini adalah jawaban atas permintaan kaum muda dan tua, kaya dan miskin, Demokrat dan Republik, hitam, putih, Latin, Asia, orang Amerika Asli, gay, mampu dan tidak mampu. Dan semua orang Amerika yang ingin memesankan pada dunia bahwa kita tak pernah menjadi negara untuk sekumpulan Merah (Republik) dan Biru (Demokrat). Kita tetap dan akan selalu menjadi Amerika Serikat," kata Obama dalam pidato menyambut kemenangannya di Chicago, Illinois. Ia menyebut kemenangannya sebagai jawaban atas perjuangan melelahkan yang penuh dengan sinisme, ketakutan dan keraguan untuk menggapai harapan bagi masa depan yang lebih baik. "Malam ini, karena apa yang kita lakukan hari tadi, dalam pemilu kali ini, pada momen yang menentukan ini, perubahan telah sampai di Amerika," papar Obama. Dalam pidatonya, Obama memuji lawannya, pasangan Republik John McCain - Sarah Palin, yang disebutnya telah berjuang dan berkorban untuk Amerika. "Saya ucapkan selamat padanya (McCain) dan Gubernur (Sarah) Palin atas apa yang mereka capai, dan saya menunggu mereka untuk bisa bekerjasama dengannya memperbarui janji kepada bangsa ini di bulan-bulan mendatang." Obama menolak membagi AS dalam konstelasi politik Republik dan Demokrat, sebaliknya ia mengingatkan rakyat AS pada seorang pemuka Republik terkenal yang sangat berjasa karena telah mengenalkan AS pada nilai-nilai keyakinan diri, kebebasan individu, dan persatuan nasional. Tokoh Republik yang ia maksud adalah Abraham Lincoln, salah satu presiden AS pada akhir abad ke-19 semasa Perang Saudara. Obama berharap para pemilih Republik melupakan perbedaan-perbedaan selama kampanye untuk bergandengan bersamanya membangun AS. "Saya mungkin tidak memenangkan suara anda, tetapi saya mendengar suara anda, saya butuh bantuan anda, dan saya akan menjadi Presiden untuk anda juga." Obama juga berpesan pada warga dunia yang memperhatikan jalannya Pemilu AS bahwa ia akan memperbarui kepemimpinan AS di dunia seraya menyebutkan bahwa posisi itu kini ada dalam genggamannya. "Bagi mereka yang hendak meruntuhhkan dunia, kami akan kalahkan kalian. Bagi mereka yang mencari perdamaian dan keamanan, kami akan membantumu," kata Obama. Obama juga mengingatkan dunia bahwa kekuatan AS tidak terletak pada persenjataan yang dimilikinya atau kemakmuran ekonomi yang dicapainya, tetapi pada nilai-nilai ideologis Amerika. "Malam ini kita tunjukan sekali lagi (pada dunia) bahwa kekuatan sebenarnya bangsa kita tidak terletak pada persenjataan yang kita punyai atau skala kemakmuran yang kita kuasai, tapi dari kekuatan abadi nilai-nilai moral kita (yaitu) demokrasi, kebebasan, peluang dan harapan yang tak pernah padam." (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008