Jombang, (ANTARA News) - Pelaku pembunuhan berantai, Verry Idham Henyansyah alias Ryan, menghabisi seluruh korbannya sebanyak sepuluh orang dengan menggunakan linggis. Hal itu terlihat dalam reka ulang (rekonstruksi) peragaan pembunuhan yang dilakukan oleh Ryan di rumah orangtuanya di Desa Jatiwates, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang, Kamis. Dalam rekonstruksi itu Ryan menghilangkan nyawa sepuluh korbannya yang merupakan teman dekatnya itu dengan menggunakan linggis yang dipukulkan pada bagian tengkuk korban. Rekonstruksi dilakukan berdasarkan urutan kejadian serangkaian pembunuhan sejak pertengahan 2007 hingga April 2008. Hanya korban bernama M. Asrori yang mendapatkan giliran rekonstruksi terakhir karena polisi mendapatkan kepastian identitas jasad korban paling akhir. Sesuai urutannya, rekonstruksi pertama dilakukan Ryan dengan korban bernama Guruh Setio Pramono alias Guntur, warga Nganjuk. Selanjutnya secara berurutan Ryan memperagakan pembunuhan Agustinus Fitri Setiawan, M. Ahsoni, Zainal Abidin alias Zaki, Grady, Nanik Hidayati, Silvia Ramadani, Ariel Somba Sitanggang, Vincentius Yudi, dan M. Asrori. M. Asrori merupakan korban kedelapan, namun karena polisi berhasil mendapatkan identitasnya belakangan melalui tes DNA, maka rekonstruksinya pun dilakukan paling akhir. Dari delapan korban pembunuhan Ryan, hanya dua yang melakukan perlawanan sebelum tewas terbunuh, yakni Zaki di dapur rumah kedua orangtua pelaku dan Agustinus di ruang makan. Dalam rekonstruksi tersebut Ryan membunuh Nanik setelah sebelumnya korban meminta diambilkan buah pepaya di belakang rumah Ryan. Di belakang rumah, Ryan mendorong korban hingga terjerembab lalu mengambil linggis dan memukul bagian tengkuk Nanik hingga tewas. Silvia Ramadani yang sebelumnya berada di dapur rumah orangtua Ryan berteriak. Saat itu juga Ryan menghabisi bocah tersebut, juga dengan linggis yang masih berada di tangannya. Seluruh korban tersebut dihabisi pada saat siang hingga sore hari dalam waktu berbeda selama pertengahan 2007 hingga April 2008, kecuali tiga korban, yakni Grady, Ariel, dan Vincentius yang dilakukan pada malam hari. Rekonstruksi yang dipimpin Kepala Satuan I Pidana Umum Polda Jatim, AKBP Susanto berlangsung mulai pukul 10.00 WIB hingga menjelang malam. Ratusan warga berbondong-bondong menyaksikan rekonstruksi peristiwa pembunuhan berantai yang seluruh korbannya dikubur oleh Ryan di lahan bekas kolam ikan yang berada di belakang rumah orangtuanya itu. Selain menghadirkan Ryan yang berstatus sebagai tahanan Polda Metro Jaya, untuk mendukung rekonstruksi tersebut petugas Direkotrat Reserse Kriminal Polda Jatim itu juga membawa beberapa barang bukti, termasuk beberapa sepeda motor yang dikendarai korban dan peralatan elektronik yang diambil Ryan dari seorang korbannya. Namun selama proses rekonstruksi berlangsung, Susanto tak bersedia memberikan keterangan kepada pers. Tak ketinggalan beberapa saksi, seperti sopir pikup L-300 yang membawa barang-barang elektronik milik korban Ryan juga dihadirkan dalam rekonstruksi di Desa Jatiwates.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008