Kota Gaza, (ANTARA News) - Kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza, padah hari Kamis mengungkapkan kesediaan untuk mengadakan perundingan dengan presiden terpilih AS Barack Obama meski Washington menganggap gerakan garis keras Palestina itu sebagai sebuah kelompok teroris. "Kami siap mengadakan dialog serius dengan presiden baru AS," kata Ismail Haniya, yang memimpin pemerintah Hamas di wilayah Palestina itu. "Kami berharap presiden baru AS akan belajar dari kesalahan pemerintah terdahulu dan menghentikan kebijakan yang mendua terhadap Israel," katanya kepada wartawan selama kunjungan ke sebuah rumah sakit di Gaza. Uni Eropa, Israel dan AS memasukkan Hamas ke dalam daftar organisasi teroris. Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza sejak Juni tahun lalu setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dalam pertempuran beberapa hari yang memakan korban. Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Obama telah menyuarakan dukungan bagi penolakan Israel untuk berunding secara langsung dengan Hamas selama kunjungannya ke negara Yahudi tersebut pada Juli. Obama, calon dari Demokrat, menang telak atas calon dari Republik, John McCain, dalam pemilihan presiden AS dan akan menjadi kepala negara kulit hitam pertama di negara adidaya tersebut. Berbagai penjuru dunia menyambut baik kemenangan Obama itu dan berharap ia akan membawa perubahan bagi AS dan dunia.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008