Teheran (ANTARA News) - Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, Kamis, mengucapkan selamat kepada Barack Obama yang terpilih sebagai presiden Amerika Serikat (AS). Ahmadinejad juga menyerukan perubahan yang "mendasar dan fair" atas kebijakan AS di kawasan Teluk. "Saya ucapkan selamat kepada anda karena berhasil menarik mayoritas suara...Saya berharap anda akan mendahulukan kepentingan publik dan keadilan dibandingkan tuntutan yang tak ada habisnya dari kelompok minoritas yang egois ," kata Ahmadinejad sebagaimana dilaporkan Reuters yang mengutip kantor berita resmi Iran, IRNA. Para pejabat Iran mengatakan bahwa kemenangan Obama menunjukkan rakyat Amerika menginginkan perubahan yang mendasar dalam kebijakan dalam negeri maupun luar negeri. Pemerintahan Bush pernah menyebut Iran adalah bagian dari "poros setan" (axis of evil). "Bangsa Iran yang besar menyambut perubahan sejati, mendasar dan fair dari prilaku dan kebijakan AS, khususnya di kawasan Timur Tengah," kata Ahmadinejad. Teheran dan Washington putus hubungan diplomatik tidak lama setelah revolusi Islam yang menggulingkan pemerintahan Shah Iran dukungan AS. Dua negara tersebut sejak itu selalu berhadapan dalam berbagai isu, termasuk masalah nuklir Iran yang menurut Washington dan sekutu Eropanya adalah kedok Iran untuk membuat bom nuklir. Iran membantah tuduhan itu dan mengemukakan nuklir mereka untuk membangkitkan listrik. Washington menuduh Iran mendanai, memberi perlengkapan dan melatih militan Irak. Iran membantah hal itu dan mengemukakan ketidakamanan di Irak adalah akibat pendudukan AS dan militer AS harus angkat kaki . Ahmadinejad mengemukakan dia berharap Obama akan mengakhiri kebijakan AS yang "berorientasi perang". "Negara-negara lain menginginkan penggantian kebijakanyang berorientasi perang, pendudukan, penggencetan,...dan kebijakan diskriminatif terhadap mereka dengan kebijakan yang mengedepankan hormat menghormati...serta tidak turut campur urusan dalam negeri," kata Ahmadinejad. Sebelumnya, Obama mengemukakan dia akan memperketat sanksi terhadap Iran sekaligus membuka kemungkinan pembicaraan langsung untuk menyelesaikan berbagai cekcok termasuk mengenai nuklir Iran. Obama, seperti juga Bush, tidak mengesampingkan langkah militer namun dia telah mengecam pemerintahan Bush karena tidak berusaha lebih keras menggunakan jalur diplomatik maupun untuk melakukan hubungan langsung dengan Iran. Teheran telah mengingatkan bahwa serangan terhadap mereka akan dibalas secara keras antara lain dengan menghantam kepentingan-kepentingan AS dan Israel. Jaksa Agung Iran, Ayatollah Qorban-Ali Dori- Najafabadi pada Kamis minta Obama untuk menunjukkan niat baik dan mencabut sanksi terhadap Republik Islam Iran, sebagaimana dilaporkan kantor berita setengah resmi, Mehr. ''Melalui pencabutan sanksi terhadap Iran, Barack Obama menunjukkan niat baiknya terhadap rakyat Iran," katanya. "Permohonan maaf dan penyesalan oleh pemerintah baru AS atas pemerintah sebelumnya akan merealisasikan pemberian maaf dari bangsa Iran."(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008