Jakarta (ANTARA News) - Kesibukan sebagai Kepala Negara membuat hari-hari terasa tidak ada bedanya bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ketika menyampaikan pidato pada pembukaan Konferensi Nasional dan Pameran Karifan Lokal Perempuan Indonesia Menuju Ketahanan Pangan Keluarga di Gedung Balai Kartini, Jakarta, Kamis, Presiden ingin bercerita bahwa pada Sabtu 15 November ia akan bertemu dengan kepala negara/pemerintahan negara-negara anggota kelompok G20 di Washington DC, Amerika Serikat. "Nanti hari Sabtu...sekarang kan hari...hari apa ini?" tanya Presiden tiba-tiba di tengah pidatonya di hadapan kaum perempuan peserta konferensi nasional. Para peserta yang tengah serius menyimak pidato Presiden pun serempak menjawab, "Hari Kamis." Mendengar jawaban itu, Presiden Yudhoyono tertawa pelan sebelum menyahut. "Kalau Presiden sudah lupa hari, itu sudah betul. Karena kita ini Sabtu Minggu juga bekerja, sehingga seringkali kita anggap seperti hari Senin dan Selasa," tuturnya. Apalagi, akhir-akhir ini pemerintah harus memutar otak untuk mencari solusi mengatasi dampak krisis keuangan global. Menurut Presiden, seringkali ia bersama dengan para menteri kabinetnya bekerja keras tanpa mengenal waktu. Presiden Yudhoyono menyempatkan diri untuk membuka konferensi nasional perempuan di Gedung Balai Kartini pada Kamis pagi pukul 08.00 WIB, sebelum bertolak ke Amerika Serikat pada pukul 11.00 WIB. Presiden akan melakukan kunjungan kerja selama dua pekan ke AS dan Amerika Latin dan baru dijadwalkan kembali ke tanah air pada 26 November 2006. Sebelum melawat ke luar negeri, Presiden pada Rabu menggelar beberapa rapat dan sidang kabinet secara maraton hingga pukul 21.00 WIB. Sebagai Presiden, bekerja keras hingga lupa hari mungkin masih wajar, asalkan jangan lupa dengan rakyat. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008