Hingga kini, ACT terus mengawal penanganan bencana longsor mengirimkan tim medis untuk memastikan kesehatan warga,
Jakarta (ANTARA) - Aksi Cepat Tanggap (ACT) menggalang dana untuk membantu sejumlah desa terisolir akibat tanah longsor seperti di Banten dan Kabupaten Bogor.

Koordinator Posko Bencana Banjir dan Longsor ACT Wilayah Cigudeg Bogor, Hakim, dalam siaran persnya yang diterima di Jakarta, Senin mengatakan, sejumlah desa masih terisolir akibat longsor yang melanda sejak Rabu (1/1).

"Hingga kini, ACT terus mengawal penanganan bencana longsor mengirimkan tim medis untuk memastikan kesehatan warga. Pelayanan medis ini merupakan yang pertama sejak desa-desa tersebut terisolir akibat tanah longsor," katanya.

Dia mengatakan hingga kini ACT telah mendistribusikan lebih dari enam ribu paket makanan dan ribuan kebutuhan pokok lainnya di 56 posko kemanusiaan.

Melalui program #BersamaAtasiBencana, kata dia, ACT terus mengajak dermawan untuk membantu para penyintas banjir Jabodetabek langsung melalui tautan www.Indonesiadermawan.id/BersamaAtasiBencana.

Di Desa Jayaraharja, Kecamatan Sukajaya, Bogor, dia mengatakan ratusan jiwa terisolir karena akses jalan dari Desa Gunung Koneng dan Harkat Jaya terputus diterjang luapan air Sungai Cibarengkok yang melintasi desa tersebut.

Pada kawasan itu, kata dia, bisa ditempuh dalam waktu lebih kurang satu jam menggunakan kendaraan berpenggerak empat roda (4WD). Perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki selama lebih kurang 45 menit dari Desa Gunung Koneng. Banyaknya titik longsor yang belum sepenuhnya dibersihkan menjadi kendala.

Di desa itu ratusan warga juga mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis."Untuk sekarang kita coba membawa ambulans dan tim medis sambil membawa logistik pangan. Perjalanan ambulans akan didampingi kendaraan 4WD. Tapi kendaraan enggak akan sampai lokasi karena akses terputus untuk roda empat maupun roda dua," kata dia.

Baca juga: ACT terapkan total disaster management dalam penanganan bencana banjir
Baca juga: Banjir Jakarta, ACT dirikan posko kemanusiaan

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2020