Jakarta (ANTARA News) - Perekonomian Indonesia mustahil akan maju jika hanya mengharapkan pasar domestik dalam menghadapi krisis keuangan global.

"Untuk majukan ekonomi Indonesia mustahil kalau hanya harapkan pasar domestik dalam krisis seperti saat ini," kata Presiden Direktur PT Indonesia Epson Industry (IEI), Tokihiro Okubo, di Cikarang, Selasa.

Menurut dia, pemerintah Indonesia dapat mengundang investor besar seperti Epson untuk membuka pabriknya di Indonesia dan menghasilkan produk yang dapat diekspor.

Dia mengatakan produksi perusahaan printernya cukup besar mencapai satu juta unit per bulan. Sedangkan kebutuhan pasar di Indonesia sangat kecil karena itu produk Epson di ekspor ke seluruh dunia.

Saat ini, menurut dia, untuk produk jenis printer "dot matrix" yang menggunakan pita pasar Indonesia cukup baik mencapai 90 persen. Sedangkan untuk jenis printer injection yang menggunakan tinta kebutuhannya hanya mencapai 20 hingga 30 persen.

Lebih lanjut, dia mengatakan, perusahaannya telah menggunakan bahan baku lokal sebesar 70 persen dan 30 persennya masih mengambil dari Jepang.

"Bahan baku di Indonesia kualitasnya baik, karena itu kami ajak vendor kami untuk menggunakan bahan baku dari Indonesia," ujar dia.

Menurut dia, pihaknya telah memaksa para vendor untuk beroperasi di Indonesia sehingga biaya produksi semakin murah karena bahan baku yang digunakan dari Indonesia. Langkah yang sama seharusnya dilakukan pemerintah Indonesia.

Sementara itu, menurut Menteri Perindustrian Fahmi Idris, saat melakukan kunjungan bersama Wakil Presiden ke Jepang kurang dari satu tahun lalu para top eksekutif perusahaan Jepang setuju menetapkan Indonesia sebagai sentra produksinya.

"Mereka (Epson) juga ada di China dan Filipina, tapi investasi yang ditanamkan di Indonesia jauh lebih besar. Dengan kata lain begitu perekonomian pulih produk Epson akan naik penjualannya," kata Fahmi.
(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008