Washington (ANTARA News) - Dua bulan sebelum Barack Obama diambil sumpahnya sebagai presiden AS ke-44, akomodasi di Washington hanya dapat diperoleh dengan harga tinggi. Dengan kamar hotel sulit diperoleh pada hari-hari menjelang upacara pelantikan Obama pada 20 Januari, penduduk setempat memanfaatkan situasi ini untuk mencari tambahan penghasilan dengan menyewakan rumah mereka. Para wargakota Washington dan kota-kota sekitarnya telah memasang iklan di Internet yang menawarkan kamar di rumah mereka dengan tarif 500 dolar atau sekitar Rp6,25 juta per malam. Beberapa dari mereka telah menawarkan akan mengosongkan rumah keluarga dan menyewakannya kepada pengunjung. Bahkan ada yang telah menawarkan tempat parkir untuk mobil kamping di jalan mobil mereka dengan tarif 80 dolar semalam dan lahan untuk tenda di kebun mereka dengan akses ke toilet dan fasilitas mandi untuk 100 dolar semalam. "Para wargakota betul-betul penuh semangat dengan pemilihan ini dan dua juta orang akan datang ke sini bagi pelantikan itu," kata Bob Baer, yang akan tinggal dengan saudaranya pada pekan pelantikan jika rumahnya bisa disewakan di Virginia dengan uang sewa 15.000 dolar. "Jika 10 orang menginap di hotel, mereka akan membayar lebih dari 15.000 dolar selama sepekan," katanya, sambil menambahkan rumahnya mampu menampung "10 orang dewasa atau 20-30 orang, jika yang datang adalah kelompok remaja. Sebuah rumah, yang letaknya bersebelahan dengan tempat wakil presiden terpilih Joe Biden akan tinggal bersama keluarganya, ditawarkan dengan tarif 12.500 dolar semalam. "Seseorang dari New York" telah menengok rumah ini, yang mampu menampung delapan hingga 10 orang, kata pemilik rumah kepada AFP. Diperlonggar Walikota Adrian Fenty pada Kamis lalu mengeluarkan keputusan sementara yang melonggarkan ketentuan wargakota Washington untuk mengantongi ijin usaha jika hendak menyewakan properti, namun hanya untuk dua pekan menjelang dan sesudah pelantikan. "Kami mengeluarkan perintah ini sebagai tanggapan atas meningkatnya permintaan akomodasi," kata Jaksa Agung Washington, Peter Nickles. Banyak orang yang begitu menggebu keinginannya untuk berada atau berdiam dekat Washington bagi acara pengambilan sumpah Obama, sehingga mereka berencana akan berkemah pada Januari ini, ketika suhu biasanya mencapai titik beku. Pencarian kamar hotel secara online di Washington selalu memberikan jawaban atau pesan "tak ada kamar tersedia". Semua kamar hotel, double maupun single room, langsung dipesan begitu Obama dinyatakan sebagai pemenang pemilihan presiden, kata seorang manager hotel yang tak mau disebutkan namanya. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008