Cirebon (ANTARA News) - Para pembalap asing memulai dominasi mereka pada Speedy Tour d`Indonesia 2008 dengan menyapu bersih tiga tempat di podium juara pada etape kedua yang menempuh rute sejauh 133,2km dari Bandung hingga Cirebon, Senin. Pembalap Australia Brad Hall yang tergabung di tim Tineli Collosi Selandia Baru mencapai finish di urutan pertama sekaligus mengambilalih Kaus Kuning pemimpin klasemen keseluruhan dari pembalap Rusia Artemy Timofee. Brad Hall bersaing ketat dengan pembalap Filipina Arnel Quirimit dari tim Jazy Sports Beacon Filipina di depan garis finish. Hall mencapai finish pertama dengan catatan waktu tiga jam tujuh menit, mengungguli Quirimit dan pembalap Filipina lainnya, Merculio Ramos. Dua posisi berikutnya juga ditempati para pembalap asing yakni pembalap Malaysia Mohd Zamri Saleh dan pembalap Iran Hossain Jahanbanian. Sebanyak 83 pembalap ambil bagian dalam etape kedua yang menempuh rute sedikit menanjak, kemudian menurun, dan sebagian besar mendatar. Namun arus lalu lintas yang sangat ramai sejak dari Jatinangor hingga Cadas Pangeran memaksa pemimpin lomba menetralisasi balapan yang awalnya mengambil start semu di depan Gedung Sate Bandung dan start sebenarnnya di Jalan Soekarno Hatta Bandung. Pemimpin lomba menyatakan balapan memulai start kembali saat memasuki kota Sumedang saat arus lalu lintas mulai memungkinkan untuk dilewati pembalap dengan aman. Ketua panitia kejuaraan itu, Sofian Ruzian, mengatakan telah berusaha melakukan koordinasi dengan semua pihak untuk melancarkan rute yang akan dilalui pembalap itu namun kepadatan lalu lintas tetap terjadi. Sang juara etape kedua Brad Hall masih berpikir positif dengan kepadatan lalu lintas yang terjadi. "Pemimpin lomba sudah melakukan tugasnya dengan baik dengan melakukan netralisasi dan melakukan start ulang," katanya. "Kondisinya memang sangat ramai, itu normal saja," tambahnya. Namun bagaimanapun juga, di luar itu, Brad Hall mengaku gembira bisa merebut Kaus Kuning dengan menilai bahwa kemenangan tersebut berkat kerja sama tim yang sangat baik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008