Kupang (ANTARA) -
PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang, mengalami kerugian sekitar Rp2,7 miliar akibat kapal-kapal tidak bisa beroperasi secara normal selama sekitar delapan hari akibat cuaca ekstrem melanda wilayah itu.

"Kapal tidak beroperasi penuh sekitar lima hari. Memang ada beberapa hari kami lakukan buka tutup,  hanya untuk lintasan pendek," kata Manager Usaha PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Kupang, Hermin Welkis, di Kupang, Jumat.

Dia mengatakan pada tanggal 5-8 Januari 2020 dan 12-13 Januari 2020 misalnya, semua kapal harus diarahkan ke pantai Hansisi untuk berlindung karena gelombang laut, dan tidak memungkinkan kapal sandar di pelabuhan penyeberangan Bolok.

"Tetapi itu adalah kondisi alam yang tidak bisa dihindari oleh siapapun," katanya.
Kapal-kapal milik ASDP, beberapa hari lalu lego jangkar di perairan laut pantai Hansisi untuk menghindari amukan gelombang. (ANTARA/Bernadus Tokan)


​​​​​​Helmin Welkis menambahkan, bukan masalah untung atau rugi, tetapi manajemen lebih mempertimbangkan keselamatan dan kenyamanan dalam pelayaran.

Managemen ASDP juga menyampaikan permohonan maaf, terutama para penumpang yang melakukan mudik untuk merayakan Natal dan Tahun Baru di daerah, tidak bisa diangkut sesuai dengan jadwal.

Selama ini PT ASDP Fery Cabang Kupang melayani 20 lintasan penyeberangan di provinsi berbasis kepulauan Nusa Tenggara Timuru (NTT).

Lintasan penyeberangan itu terdiri dari 13 lintasan penyeberangan perintis dan tujuh lintasan komersial.

Lintasan penyeberangan komersial itu adalah Kupang-Larantuka, Kupang-Lewoleba, Kupang-Rote, Kupang-Kalabahi, Kupang-Hansisi, Kupang-Sabu dan Kupang-Aimere PP, lainnya adalah penyeberangan perintis, katanya. ***1***




 

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020