Jakarta (ANTARA News) - Penasihat Presiden AS terpilih Barack Obama urusan Asia Selatan, Bruce Riedel, menyatakan serangan teror di Mumbai, India, didomplengi jaringan teroris Alqaeda lewat operasi gabungan Alqaeda-Lashkar at Taiba, sebuah kelompok perlawanan utama Kashmir India yang berbasis di Lahore, Pakistan. Pernyataan ini dianggap menjawab keheranan para pakar terorisme terhadap aksi di Mumbai yang ternyata juga membidik orang-orang non India, sesuatu yang sebelum ini belum pernah terjadi, demikian The Hindustan Times (29/11). "Itu ciri-ciri Alqaeda, sebuah serangan sangat canggih dengan membidik banyak target. Amerika Serikat, Inggris dan Israel adalah target-target global Alqaeda, tidak pernah menjadi sasaran Mujahidin India. Jangkauan menyeluruh adalah ciri khas (aksi terorisme) Alqaeda," kata Bruce yang juga pakar dari Brookings Institution dan pengarang "The Search for Al Qaeda." "Kecurigaan saya (aksi itu) adalah proyek bersama Alqaeda dan Laskhar at Taiba. Aksi ini ditujukan untuk menciptakan krisis India-Pakistan atau lebih dari itu," kata Bruce yang menjadi salah seorang penasihat pada tim transisi Obama. Klaim Bruce menjelaskan fakta di Mumbai seakan-akan ada dua tim dalam serangan teror ke kota itu. Sebuah tim menyasar untuk kemudian membunuhi warga India di stasiun Kereta Api Victoria Terminus dan Rumah Sakit Cama. Kelompok ini tidak mencari orang-orang asing, dan berdasarkan asal kebanyakan teroris yang umumnya dari Punjab di Kashmir India, maka kelompok ini mewakili Lashkar at Taiba. Sementara tim kedua yang memencar menjadi tiga kelompok, bertugas menyerang Cafe Leopold, Hotel Oberoi dan Taj Mahal, serta wisma Yahudi. Tim kedua ini membunuhi warga asing terutama orang-orang berkebangsaan AS, Inggris dan Israel. Dan ini jelas ciri khas Alqaeda. Gembong Alqaeda, Osama bin Laden, menurut mantan pejabat polisi di Pakistan, G. Parthasarathy, sejak lama berhasrat menggoyahkan (pemerintah) New Delhi, Tel Aviv dan Washington. Metode Alqaeda sekarang adalah membina hubungan dengan kelompok-kelompok teroris lokal seperti dengan mereka yang berada di India. Tokoh muslim dari Hyderabad, Abu Abdel Aziz "Barbaros" telah lama dituduh para pejabat India sebagai militan yang membantu perkuatan hubungan antara Alqaeda dan Lashkar at Taiba. Sebagai seorang veteran mujahidin di Afghanistan dan Bosnia, Barbaros paham sekali konsep jihad regional dari Alqaeda. Biro Penyelidik Federal (FBI) memperoleh keterangan berharga dari tawanan Alqaeda yang diinterogasi pihak keamanan AS bahwa Barbaros berusaha mendorong Lashkar at Taiba mengadopsi pola gerakan teror Osama bin Laden. "Pertautan yang mulai dibina sejak awal 1990an ini telah berkembang sangat pesat. Berkat Barbaros, Lashkar at Taiba memperoleh akses ke fasilitas-fasilitas pelatihan teror milik Alqaeda. Berkat Alqaeda pula Lashkar bisa menyerang India," kata Bruce. Alqaeda kini tidak lagi menjadi sebuah organisasi besar tempat berkumpul ribuan aktivisnya, namun telah berubah menjadi landasan ideologis, pelatihan dan sumber inspirasi gerakan-gerakan teror seperti Lashkar at Taiba. Alqaeda telah mengubah paradigma gerakannya menjadi gerakan-gerakan bom dan serangan bunuh diri yang sebenarnya tidak efektif. Penglibatan para pejuang berani mati, seperti terjadi di Mumbai, membutuhkan kelompok-kelompok besar bersenjata lengkap seperti Lashkar at Taiba dan aksi teror di Mumbai menunjukkan betapa mengerikannya aksi gabungan itu. "Ini (aksi teror di Mumbai) adalah satu tonggak baru yang sangat menakutkan dari gerakan jihad global," kata Bruce. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008