Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sedang mempertimbangkan untuk membentuk tim untuk menanggapi pemberitaan-pemberitaan terkait maskapai pelat merah tersebut di sosial media atau sosmed.

"Kami sedang memikirkan untuk membuat tim yang lebih kuat, proaktif dan merespons lebih cepat," ujar Irfan Setiaputra di Jakarta, Jumat.

Irfan mengatakan bahwa rencana pembentukan tim tersebut untuk menindaklanjuti segala pemberitaan terkait Garuda Indonesia di sosial media.

"Sosial media itu berperan sangat penting bagi kita untuk disikapi, karena ini juga membantu kita di perusahaan untuk menangkap apa yang terjadi di masyarakat secara langsung," katanya.

Baca juga: Disambangi Garuda, Menhub minta tarif bisa dijangkau masyarakat

Namun, menurut dirut Garuda tersebut, sebagaimana disampaikan oleh Komisaris Utama Triawan Munaf maka dewan direksi juga harus memilah-milah mana fakta aduan yang benar dan mana yang dielaborasi secara berlebihan.

"Saya secara pribadi tidak terlalu nyaman ketika sosial media ini masuk ke dalam ranah yang terlalu pribadi, karena kadang-kadang memberi hak jawab kepada orang tersebut malah menciptakan masalah baru," ujar Irfan Setiaputra.

Sebelumnya Garuda Indonesia diterpa cuitan di media sosial Twitter dari akun @digeeembok yang menyebut sejumlah petinggi PT Garuda Indonesia sengaja memanfaatkan para pramugari perusahaan BUMN tersebut.

Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi hal tersebut dengan menyampaikan bahwa untuk proses hukum terhadap perbuatan amoral itu bukan kewenangannya, tapi lebih tepatnya ditangani oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Direksi dan karyawan Garuda tandatangani pakta integritas

Setelah itu viralnya kasus pelecehan seksual, kemudian muncul kabar bahwa seorang penumpang di penerbangan GA 404 dengan akun @jesswjk menceritakan hal yang tidak menyenangkan yang dialaminya saat penerbangan tersebut.

Ia mengaku ditahan oleh petugas keamanan penerbangan (avsec) atas perintah pilot berdasarkan surat keterangan agar yang bersangkutan tidak keluar lounge untuk diminta klarifikasi atas tuduhan penghinaan terhadap maskapai pelat merah tersebut.

Menanggapi hal itu, Fuad Rizal yang saat itu menjabat Pelaksana Tugas Direktur Utama Garuda Indonesia, melalui keterangan resminya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami penumpang tersebut dan melakukan investigasi atas pilot yang dimaksud.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020