Sampai saat ini kita melakukan pengetatan pintu masuk terhadap semua impor dalam antisipasi daerah atau negara tertentu yang kemungkinan akan terkontaminasi
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pertanian meningkatkan pengawasan dan memperketat produk pertanian yang masuk dari berbagai wilayah Indonesia demi mengantisipasi dan mencegah penyebaran virus corona.

"Sampai saat ini kita melakukan pengetatan pintu masuk terhadap semua impor dalam antisipasi daerah atau negara tertentu yang kemungkinan akan terkontaminasi," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ditemui usai Pembukaan Rakernas Pembangunan Pertanian Tahun 2020 di Jakarta, Senin.

Meski belum terdapat laporan atau data terkait penularan virus corona tersebut, Mentan mengatakan semua produk pertanian impor yang masuk ke Indonesia diperketat, mulai dari makanan, buah dan sayuran.

Baca juga: Badan Karantina Pertanian bahas langkah antisipatif virus corona


Menurut dia, masyarakat tidak perlu khawatir yang berlebihan mengingat pengetatan masuknya produk pertanian dilakukan di hampir seluruh pintu masuk impor oleh Badan Karantina Pertanian.

"Oleh karena itu, kekhawatiran berlebihan tidak perlu dilakukan. Antisipasi untuk pengetatan 'biosecurity' kita harus dilakukan di pintu masuk kita," kata Syahrul.

Seperti diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 26 Januari 2020 menyebutkan sebanyak 2.014 orang positif terjangkit virus corona atau novel coronavirus (nCov) dan 56 meninggal dunia akibat penyakit tersebut.

Baca juga: Kemenlu pastikan tak ada WNI terjangkit virus corona di China


Dari total 2.014 kasus yang terkonfirmasi, sebanyak 1.985 kasus dilaporkan berasal dari China termasuk lima kasus di Hong Kong, dua kasus di Macau, dan tiga kasus di Taipei.

Negara tetangga yang berbatasan dengan Indonesia, yakni Malaysia yang sebelumnya tidak terjadi penyebaran virus corona kini melaporkan adanya tiga kasus sekaligus pada 26 Januari 2020.

Sementara, di Thailand terdapat lima kasus terkait virus corona, Singapura empat kasus, dan Australia empat kasus.

Baca juga: Pemerintah berupaya penuhi kebutuhan logistik WNI di Wuhan China
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020