Jakarta,  (ANTARA News) - Pemerintah segera mengumumkan penurunan harga BBM bersubsidi jenis premium dan solar dalam waktu dekat. Meskipun angka penurunannya belum pasti karena menunggu kecenderungan stabilisasi harga minyak dunia.
 
Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro di Jakarta, Jumat mengatakan pihaknya terus mencermati perkembangan harga minyak dan kurs dalam beberapa hari ini.

"Kami sudah melakukan `exercise,` tapi angka (penurunannya) belum pasti," katanya.

Menurut dia, pemerintah masih menunggu kecenderungan stabilisasi harga minyak dan juga kurs rupiah terhadap dolar AS.

"Kalau stabilisasi itu kita dapatkan, saya rasa sudah bisa diumumkan," ujarnya.

Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Legowo juga mengatakan, pihaknya masih mengkaji penurunan harga BBM.

Namun, lanjutnya, sampai sekarang, harga keekonomian solar masih berada di atas subsidi Rp5.500 per liter.

Sebelumnya, berdasarkan perhitungan Departemen ESDM, harga keekonomian premium pada 1 Desember berada pada Rp4.800 per liter atau di bawah subsidi Rp5.500 per liter.

Perhitungan harga BBM bulan Januari 2009 akan melihat harga minyak dan kurs sejak tanggal 1 Desember hingga 31 Desember 2008.

Pemerintah telah menjanjikan akan menurunkan harga solar dan kembali premium bersubsidi pada Januari mendatang.

Penurunan harga bahan bakar kendaraan tersebut diharapkan semakin
meningkatkan daya beli masyarakat setelah sejak 1 Desember 2008, pemerintah
menurunkan harga premium bersubsidi.

Menteri Keuangan dan menteri terkait kini tengah menghitung besar penurunan harga solar dan premium tersebut.

Penurunan harga BBM didasari semakin menurunnya harga minyak mentah dunia.

Harga minyak telah merosot lebih dari 100 dolar AS per barel hanya dalam waktu kurang dari lima bulan sejak pencapaian rekor tertinggi sebesar 147 dolar AS per barel pada pertengahan Juli 2008.

Kini, harga minyak telah mencapai 40 dolar AS per barel dan cenderung terus menurun.(*) 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008