Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia berakhir lebih rendah pada Kamis, dengan saham pertambangan mendominasi kerugian, karena kenaikan tajam jumlah korban jiwa dari epidemi Virus Corona menekuk selera risiko dan memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi di China.

Indeks S&P/ASX 200 tergelincir 0,3 persen menjadi 7.008,40 poin pada penutupan perdagangan. Indeks acuan ditutup 0,5 persen lebih tinggi pada perdagangan Rabu (29/1/2020).

Virus ini telah merenggut 170 nyawa di China, mitra dagang terbesar Australia, pada Rabu malam (29/1/2020), dengan jumlah orang yang terinfeksi melebihi 5.327 yang terdaftar selama wabah SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) pada 2002 dan 2003.

"Kami menilai bahwa PDB Australia bisa sekitar 0,2 persen lebih rendah pada 2020 sebagai konsekuensi dari Virus Corona, dengan sebagian besar dari ini dirasakan di kuartal pertama dan kedua," analis di ANZ mengatakan dalam sebuah catatan.

"Ini akan menambah risiko penurunan pertumbuhan pada paruh pertama 2020 yang berasal dari kebakaran hutan," tambah mereka.

Sektor pertambangan, yang banyak mengekspor ke ekonomi terbesar kedua di dunia, turun 1,1 persen ke penutupan terendah sejak 6 Januari.

Sektor ini juga terseret oleh hasil produksi yang lemah dari beberapa penambang.

Produsen lithium Pilbara Minerals turun hampir 12 persen menjadi ditutup pada level terendah lebih dari tiga minggu setelah membukukan penurunan 69 persen dalam produksi konsentrat spodumene untuk kuartal Desember.

Saham-saham emas turun 0,5 persen karena produsen emas terbesar di negara itu Newcrest Mining melaporkan produksi kuartalan lebih rendah, menyusul penutupan dan kebakaran hutan baru-baru ini. Saham perusahaan berakhir turun 2,8 persen dan merupakan hambatan utama pada indeks pertambangan yang lebih luas.

Saham sektor perawatan kesehatan menyusut 1,4 persen, terseret penurunan dua persen pada CSL Ltd dan hampir satu persen penurunan pada Cochlear.

Melawan tren, saham finansial berakhir 0,4 persen lebih tinggi, dipimpin oleh bank-bank “Empat Besar”, karena penurunan suku bunga oleh bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia, pada pertemuan kebijakan pertama tahun ini pada minggu depan tampak lebih kecil kemungkinannya.

Menyusul laporan ketenagakerjaan yang lebih kuat dari yang diperkirakan minggu lalu, ekonom di National Australia Bank adalah yang terbaru yang mendorong kembali perkiraan mereka untuk pelonggaran moneter lebih lanjut oleh bank sentral negara itu ke April dari Februari.

Baca juga: Saham Australia sedikit melemah di perdagangan pagi




 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020