Lumajang, Jawa Timur (ANTARA) - Sebanyak 13 mahasiswa asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang menempuh pendidikan di berbagai universitas di China masih tertahan di negara tirai bambu tersebut dan belum bisa pulang ke Indonesia, bahkan pemerintah setempat membatasi aktivitas para mahasiswa di asrama kampus.

"Kami masih menunggu koordinasi dari pemerintah pusat dan informasi lebih lanjut akan terus dipantau melalui komunikasi antara Pemerintah China dan Pemerintah Republik Indonesia," kata Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati di Lumajang saat memantau pemeriksaan kesehatan mahasiswi yang baru pulang dari China di RSD dr Hariyoto Lumajang, Jumat.

Jumlah mahasiswa asal Lumajang yang belajar di China sebanyak 20 orang, namun enam orang sudah pulang ke Lumajang sebelum merebaknya virus corona dan satu mahasiswa yang baru pulang dari China menjalani pemeriksaan kesehatan di RSUD dr Hariyoto Lumajang pada Jumat.

Baca juga: Satu mahasiswi pulang dari China jalani pemeriksaan di RSUD Hariyoto

"Masih ada 13 mahasiswa yang berada di China. Saya berharap mereka bisa segera dievakuasi ke Indonesia dan pulang ke kampung halamannya di Lumajang, agar tidak tertular virus corona yang sudah mewabah di China," tuturnya.

Ia juga meminta agar RSUD dr Haryoto Lumajang melakukan pemeriksaan serupa kepada 13 orang mahasiswa yang saat ini masih berada di China, apabila nantinya sudah dipulangkan oleh pemerintah .

"Kami pasti akan melakukan antisipasi dan memastikan bahwa mereka tidak membawa virus corona ke Kabupaten Lumajang," ucap wabup yang biasa dipanggil Bunda Indah.

Baca juga: KBRI Beijing siapkan surat keterangan bagi WNI tinggalkan China
Baca juga: Presiden: Evakuasi WNI dari Hubei China tunggu antrean


Wabup Lumajang juga sempat mengunjungi satu mahasiswi yang menjalani pemeriksaan kesehatan di RSD dr Haryoto Lumajang karena baru pulang dari China dengan hasil pemeriksaan mahasiswi tersebut dalam kondisi sehat dan tidak tertular virus corona.

Sementara itu salah satu keluarga mahasiswa asal Lumajang yang anaknya menempuh pendidikan di China, Muhammad Lutfi berharap anaknya yang kuliah di Hubei Polytechnic University China segera dievakuasi ke Indonesia karena para mahasiswa di sana dibatasi geraknya saat ke luar asrama, sehingga hanya diperbolehkan ke luar makan di kantin kampus.

"Lokasi kuliah anak saya sekitar 90 kilometer dari Wuhan yang menjadi pusat penyebaran virus, sehingga kami selalu berkomunikasi untuk memastikan kondisi kesehatannya karena beberapa kota di China diisolasi akibat virus corona," katanya.

Direktur RSUD dr Haryoto Lumajang dr Halimi mengatakan pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Lumajang untuk mengikuti alur pemeriksaan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

"Kami akan melakukan screening kepada semua pelajar yang datang dari China, baik pemeriksaan fisik maupun klinis, sehingga kami menyiapkan sebuah ruangan isolasi di UGD untuk mengantisipasi virus corona di Lumajang," katanya.

Baca juga: Mahasiswa Aceh di Wuhan: Kami siap dievakuasi ke Tanah Air
Baca juga: Pemerintah Aceh serahkan nama mahasiswa di Wuhan
Baca juga: Kemenkes siapkan tempat karantina-siagakan RS pulangkan WNI dari Wuhan

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020