Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah aktivis mengharapkan sebuah keadaan di Indonesia yang semakin adil dengan tampilnya para tokoh serta pemimpin yang pro perubahan pada 2009 mendatang.

Demikian benang merah pendapat yang merupakan refleksi akhir tahun dari Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Jeirry Sumampouw, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Kebangsaan (LKK), Viktus Murin, dan mantan pimpinan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Aldi Lumingkewas.

Mereka dihubungi terpisah melalui telepon seluler, Jumat, terkait berbagai prediksi yang menunjukkan adanya situasi kurang cerah, terutama di bidang ekonomi, sosial, juga politik pada 2009, baik di Indonesia, maupun global.

"Sebagai warga yang ber-Tuhan, kita semua mengimani, bahwa Tuhan tidak pernah berjanji langit selalu cerah. Tuhan juga tidak pernah berjanji hidup selalu mudah, akan tetapi Tuhan berjanji akan selalu bersama orang yang setia kepada-NYA," kata Jeirry Sumampouw yang punya latar belakang studi di Sekolah Tinggi Theologia (STT) Jakarta ini.

Ia berharap, pada 2009 melalui Pemilu di bulan April, akan muncul para pemimpin politik yang berintegritas tinggi kepada bangsanya, bermoral, serta jujur memperjuangkan kepentingan rakyat.

"Tantangan seberat apa pun dapat dilewati jika kita di bawah kepemimpinan orang-orang yang bermartabat dan setia kepada suara hati rakyat. Ingat, suara rakyat itu suara Tuhan atau vox populi vox dei," tandas Jeirry Sumampouw.

Berdamailah

Sementara Viktus Murin fokus pada persoalan peredaan suasana konflik horisontal maupun vertikal di mana-mana.

"Bangsa ini harus kembali pada jatidirinya sebagai bangsa yang berbudaya, beradab serta tidak menganggap sesama manusia itu, meskipun berbeda-beda, sebagai musuh yang harus dihabisi, dan dia sendiri yang berhak hidup," katanya.

Karena itu, tambahnya, kita semua butuh para pemimpin yang baik. "Yakni, pemimpin-pemimpin yang bisa membawa damai. Pokoknya, damai, damai dan damailah. Berdamailah dengan sesama, dengan lingkungan (alam), agar suasana hidup bangsa ini terus mendapat karunia Tuhan," kata mantan Sekjen Presidium Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) ini.

Hal hampir senada diutarakan Aldy Lumingkewas, yang mengharapkan, Natal 2008 memancarkan suasana damai dan spirit baru ke semua pelosok Tanah Air.

"Kita butuh suasana damai untuk membangun. Juga adanya spirit baru guna terbitnya harapan baru di Tahun 2009. Dan hal itu hanya bisa terbentuk jika ada perubahan politik dalam Pemilu untuk kesejahteraan rakyat," tegas Aldy Lumingkewas lagi.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008