Jakarta (ANTARA) - Pengurus yayasan salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur, membantah telah terlibat dalam dugaan penculikan dua anak yang dilaporkan hilang.

"Tidak ada penculikan seperti yang dituduhkan kepada kami," ujar keluarga pengurus yayasan, Raminten (46) di Jakarta, Selasa pagi.

Tuduhan itu datang dari Rusmala Sitanggang selaku bibi dari kedua anak berinisial RP (11) dan BRL (7) yang dilaporkan hilang diculik dari rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang, Selatan.

Ibu korban bernama Tiarma Troida telah melaporkan dugaan kasus penculikan kedua anaknya ke Polda Metro Jaya dengan nomor TBL/8183/XII/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.

Baca juga: Dua warga Bintaro dilaporkan hilang diculik
Baca juga: Percobaan penculikan, pria bawa kabur balita di Cipayung


RP dan BRL dilaporkan hilang dari rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, saat proses pemakaman ayahnya, 15 November 2019, atas dugaan penculikan.

Pihak terlapor berinisial FS sebelumnya muncul dalam tayangan video di akun Facebook bersama dua anak yang hilang di salah satu SMK di Cipayung, Jakarta Timur, bertepatan dengan perayaan Hari Guru Nasional.

Raminten mengatakan, peristiwa itu merupakan permasalahan hak asuh terhadap RP dan BRL, bukan kasus penculikan anak.

Sejak sang ayah meninggal dunia, hak asuh kedua bocah itu menjadi tanggung jawab Raminten bersama FS. "FS sudah mendapat hak asuh, anak-anak juga setuju tinggal bersamanya, jadi tidak ada penculikan seperti yang dituduhkan," ujarnya.

Raminten menambahkan, masalah itu tidak ada sangkut-pautnya dengan yayasan sekolah.
"Ini masalah keluarga dan saat ini sedang diupayakan mencari jalan terbaik," katanya.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020