Jombang (ANTARA News) - Tempat praktik dukun cilik Muhammad Ponari (9), di Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, ditutup oleh aparat kepolisian menyusul membludaknya jumlah pasien yang ingin berobat.

"Karena jumlah pasien yang ingin berobat ke tempat praktik Ponari meningkat, terpaksa untuk sementara kami tutup untuk sementara waktu," kata Kapolsek Megaluh, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Sutikno saat dikonfirmasi di Jombang, Jatim, Senin.

Ia mengatakan, penutupan itu terpaksa dilakukan agar tidak banyak korban yang jatuh pingsan dan bahkan meninggal dunia akibat berdesak-desakan. "Hingga siang ini saja, sudah ada puluhan pasien yang pingsan dan juga satu orang pasien yang dikabarkan meninggal dunia," katanya.

Pihaknya mengaku, akibat adanya fenomena dukun cilik ini, hampir seluruh anak buahnya dikonsentrasikan untuk melakukan pengamanan di tempat tersebut. "Sudah tiga pekan anggota saya selalu siaga di sini (tampat praktik Ponari) untuk melakukan pengamanan," katanya.

Selain mengerahkan anggotanya, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan kepolisian resor (Polres) Jombang untuk mendapatkan dukungan pengamanan. "Kami juga mendapatkan sekitar 500 personel dari Polres untuk membantu pengamanan di sini," katanya.

Bahkan pasukan pengamanan tersebut sudah tampak berjaga sekitar 10 km dari tempat praktik dukun cilik. "Dari jumlah tiket yang kami sediakan, per hari jumlah pasien yang datang berkisar 50 ribu hingga 60 ribu pasien. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat," katanya.

Sementara itu, menurut Arifin salah seorang pasien asal Probolinggo mengaku sudah dua hari ini mengantri untuk mendapatkan pengobatan dari Ponari. Namun sayang, ketika waktu yang ditunggu datang, tiba-tiba aparat langsung menutup tempat praktik Ponari.

"Saya sudah dua hari berada di Jombang. Saya terpaksa tidur di rumah-rumah penduduk sekadar untuk mendapatkan giliran. Namun sayang, giliran mendapatkan pengobatan, petugas langsung menutup tempat praktik Ponari," katanya dengan nada kesal.

Muhammad Ponari (9) mulai dikenal dengan sebutan dukun cilik setelah tiga minggu lalu dirinya hampir tersambar petir. Akibat peristiwa alam itulah, Ponari kemudian mendapatkan sebuah batu yang dipercaya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009