Bapaknya terkena stroke tidak bisa jalan dan satu matanya tidak bisa melihat. Tidak bekerja dan tidak berpenghasilan,
Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti meminta pemerintah kota (Pemkot) setempat gerak cepat membantu anak laki-laki piatu kelas 6 SD berinisial RK yang sehari-harinya merawat bapaknya yang terkena sakit stroke.

"Kemarin, saya dapat laporan terus mendatangi rumah RK di Jalan Nambangan Perak Kelurahan Kedung Cowek, Kecamatan Bulak," katanya di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, waktu berkunjung ke rumah RK, banyak warga di sekitar menaruh empati utamanya kepada anaknya yang masih usia SD. Anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini harus menjaga dan merawat bapaknya.

"Bapaknya terkena stroke tidak bisa jalan dan satu matanya tidak bisa melihat. Tidak bekerja dan tidak berpenghasilan," tambahnya.

Sehari-harinya RK merawat bapaknya, saat bapaknya sakit RK lebih memilih menjaga bapaknya. Bahkan, lanjut dia, pernah hampir satu bulan RK tidak bersekolah. Saat bapaknya sakit, RK yang membantu seluruh aktifitas dan kebutuhan bapaknya. RK begitu telaten merawat bapaknya.

"Sempat saya sampaikan gimana kalau tinggal di panti, respons anaknya tampak keberatan karena tidak mau pisah dengan bapaknya," ungkapnya.

Setelah 30 menitan Reni di rumah tersebut, staf kelurahan dan kader Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) datang. Menurut info staf kelurahan, kondisi keluarga ini sudah terdata oleh kelurahan hampir satu bulan yang lalu.

Tetapi sampai saat Reni berkunjung ke rumah RK belum juga mendapatkan intervensi kebijakan program yang dibutuhkan oleh keluarga ini yaitu permakanan untuk anak dan bapaknya.

"Apalagi sesuai perwali anak dan bapak ini masuk kriteria penerima bantuan permakanan. Info bapaknya saat saya tanya juga belum memiliki jaminan kesehatan BPJS PBI," katanya.

Menurut politikus PKS ini, seharusnya ketika kondisi seperti ini sudah diketahui oleh kelurahan, semestinya harus segera dibantu. Pemkot Surabaya harus gerak cepat. Lurah harus segera lapor ke camat lanjut dinas sosial dan DP5A.

"Ini mesti ditelusur macetnya dimana. Hal yang sifatnya administratif, untuk keluarga seperti ini semestinya pemkot lebih proaktif jemput bola. Bu Risma (Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini) kan sudah sering beri perintah arahan, layani Warga Surabaya utamanya yang keluarga tidak mampu," jelasnya.

Oleh karena itu, Reni mendorong kepada lurah, camat, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya untuk sigap jika menemui kondisi warga yang menuntut penanganan segera. Program penanganan masalah kesejahteraan lainnya perlu juga diberikan kepada keluarga ini, agar bapaknya bisa sehat dan mandiri.

"Program perlindungan anak juga perlu ditingkatkan," katanya.

Baca juga: Santunan beasiswa dari Kuwait diberikan kepada anak yatim di Gowa

Baca juga: ARJ target santuni satu juta anak yatim piatu se Indonesia

Baca juga: Makan siang Anies bersama 200 anak yatim-piatu dari Kepulauan Seribu





 

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2020