Tindakan preventif harus dilakukan mengantisipasi kemungkinan terburuk atas penyebaran virus mematikan ini
Jakarta (ANTARA) - Anggota DPR dari Fraksi Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengingatkan kepada pemerintah untuk menyiapkan sentralisasi Tim medis di wilayah Barat dan Timur Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid 19 atau corona.

Sahroni, di Jakarta, Senin, mengatakan, penyebaran penyakit ini semakin meluas ke penjuru dunia hingga lebih dari 50 negara dunia.

Bahkan, organisasi kesehatan dunia atau WHO memaparkan sembilan negara yang melaporkan kasus pertama virus tersebut yaitu, Brasil, Denmark, Estonia, Georgia, Yunani, Norwegia, Pakistan, Rumania, dan Makedonia Utara.

Baca juga: Wali Kota Depok jelaskan kondisi dua warga yang terinfeksi corona
Baca juga: Masker tak cegah penyebaran virus corona
Baca juga: Menkes tak sarankan orang sehat pakai masker


Terlebih, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan dua orang warga negara Indonesia positif terjangkit virus corona.

"Tindakan preventif harus dilakukan mengantisipasi kemungkinan terburuk atas penyebaran virus mematikan ini," kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI ini.

Bendahara Umum Politisi NasDem ini kembali menekankan pentingnya sosialisasi penyebaran Virus Corona gencar dilakukan pemerintah. Mulai dari penanganan WNI yang dievakuasi kembali ke Indonesia dan dikarantina di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu hingga klarifikasi atas berbagai informasi beredar.

"Informasi penanganan pemerintah harus nyata dan terlihat. Ada atau tidaknya WNI dikarantina yang dinyatakan terinfeksi sangat penting disampaikan. Kepulauan Sebaru Kecil memang disterilisasi khusus untuk karantina tapi bukan berarti keran informasi atas penanganan yang diperkuat visual kondisi terbaru tak bisa disampaikan," jelasnya.

Menurut dia, informasi harus terus terbuka untuk mencegah kecemasan akibat kabar zona kuning atau lainnya. Jangan sampai dibiarkan terlalu lama hingga berdampak disinformasi berujung kepanikan,” lanjutnya.

Dalam kesempatan yang sama politisi NasDem ini memandang perlu disiapkannya tim dokter khusus beserta bala medis di bawah kendali pemerintah pusat yang siap diterjunkan ketika kondisi terburuk terjadi.

"Tim dokter harus dipusatkan dan siap terjun beserta bala medis. Sentralisasi tim medis dibagi per wilayah Barat dan Timur Indonesia untuk mempercepat penanganan terhadap pasien berpotensi terpapar Virus Corona," pesannya.


Baca juga: DPR: Sudah saatnya pemerintah bentuk pusat krisis virus corona
Baca juga: 100 rumah sakit di seluruh Indonesia siap tangani kasus virus corona


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengumumkan temuan kasus infeksi virus corona pertama di Indonesia pada Senin.

Di Istana Merdeka Jakarta, Presiden menjelaskan bahwa virus corona baru didapati menyerang seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya yang berusia 31 tahun yang tinggal di wilayah Indonesia.

"Minggu yang lalu ada informasi bahwa ada orang Jepang yang ke Indonesia kemudian tinggal di Malaysia dan dicek di sana ternyata positif corona. Tim dari Indonesia langsung menelusuri orang Jepang ini ke Indonesia bertamu ke siapa, bertemu dengan siapa, ditelusuri dan ketemu," katanya.

"Setelah ditemukan, ternyata orang yang terkena virus corona ini berhubungan dengan dua orang. Seorang ibu yang umurnya 64 dan putrinya yang berumur 31 tahun, dicek oleh tim kita ternyata pada posisi yang sakit," ia menambahkan.

"Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona".

Baca juga: Menkes pastikan tak ada isolasi di Depok terkait corona
Baca juga: Dua WNI terjangkit corona terdeteksi sejak 1 Maret 2020

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020