Jakarta (ANTARA News) - Mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) memimpin delegasi Indonesia yang akan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Antar-Iman di Brisbane, Australia, 18-21 Februari mendatang.

Bersama delapan orang anggota delegasi, termasuk Ketua Forum Alumni Pergerakan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Hermawi F Taslim, Gus Dur bertolak ke Brisbane dari Jakarta, Senin.

Gus Dur termasuk di antara sekitar 20 tokoh lintas agama, teolog, akademisi, dan penggiat perdamaian dari kawasan Asia Pasifik yang diundang sebagai pembicara dalam KTT yang diselenggarakan Pusat Multi-Keyakinan Universitas Griffith (MFC-GU) dan Pure Land Learning College Australia itu.

Pembicara lainnya antara lain Prof James Haire dari Pusat Kristen dan Budaya Australia, Komisioner Tom Calma (Komisi HAM Australia), Felix Machado (Keuskupan Nashik, India), Jeremy Jones (Dewan Eksekutif Yahudi Australia), Yi Thon (Dewan Antar-Iman Kamboja), dan Dr Loreta Castro (Pusat Pendidikan Perdamaian Filipina).

Dalam KTT bertema "Satu Kemanusiaan, Beragam Keyakinan" yang diikuti sekitar 500 peserta dari 30 negara itu, Gus Dur akan berbicara tentang kemajukan dan toleransi antar keyakinan di Indonesia.

"Anggota delegasi lain yang mewakili kelompok agama di Indonesia juga akan menyampaikan presentasinya dalam sidang komisi," kata Bambang Susanto, asisten bidang media Gus Dur.

Sementara Hermawi F Taslim menyatakan, forum tersebut penting untuk memperkaya pengalaman dan pemikiran tokoh agama di Indonesia dalam memperkuat kebersamaan sebagai sebuah bangsa menghadapi era globalisasi.

Dari KTT itu, para peserta diharapkan menemukan titik temu nilai dan prinsip dari agama- agama yang ada dan merumuskan usul kebijakan di tingkat lokal, nasional, dan regional bagi mendorong upaya mewujudkan perdamaian dan harmoni di Australia dan hubungan Australia dengan negara-negara di kawasan Asia Pasifik.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009