Jakarta (ANTARA) - Pemerintah memastikan seorang pasien yang sebelumnya menjadi diduga terjangkiti Covid-19 (virus corona baru) dan meninggal dunia di Cianjur, Jawa Barat, Selasa pagi, telah dinyatakan negatif.

"Meninggalnya bukan karena Covid-19," kata Juru Bicara Pemerintah soal Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa.

Yurianto menuturkan pasien di Cianjur tersebut adalah salah satu dari 155 spesimen yang diambil sampelnya oleh pemerintah dari 44 rumah sakit di 23 provinsi.

Dari 155 spesimen tersebut, pemerintah menyatakan dua positif yakni dua warga Depok yang telah dirawat di RSPI Sulianto Saroso, sementara yang di Cianjur dinyatakan negatif.

Baca juga: RSUD Cianjur tetapkan status siaga COVID-19

Baca juga: Bupati Cianjur imbau warga tidak resah terkait pasien terduga COVID-19

Baca juga: Dinkes mendapat laporan pasien terduga COVID-19 di RSDH Cianjur


Namun, Yurianto mengaku belum mengetahui penyakit yang menyebabkan pasien di Cianjur tersebut meninggal dunia.

Yurianto yang juga Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes itu menyatakan akan segera menanyakan penyebab kematian pasien tersebut ke rumah sakit yang merawatnya.

"Sakitnya akan kami tanyakan ke rumah sakitnya," kata Yurianto.

Pasien tersebut sempat dirawat tiga hari di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, meninggal dunia pada Selasa (3/3/2020), sekira pukul 04.00 WIB.

Pasien meninggal setelah sempat menjalani perawatan di ruang isolasi sejak 1 Maret 2020 itu berjenis kelamin laki-laki berusia 50 tahun, tingga di Bekasi, Jawa Barat.*

Baca juga: Kondisi dua pasien positif COVID-19 membaik, ungkap Dirut RSPI

Baca juga: Tunjukkan gejala COVID-19, RSUD Riau observasi seorang pasien

Baca juga: Sampel pasien terduga tuberkulosis dikirim ke laboratorium Kemenkes

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020