Denpasar (ANTARA News) - Tidak sedikit polisi dan pegawai negeri sipil (PNS) yang diketahui telah menjadi nasabah Koperasi Karangasem Membangun (KKM), yang belakangan diketahui sebagai "lahan" penipuan.

Petugas pada Ditreskrim Polda Bali di Denpasar, Rabu mengungkapkan, dari hasil penyelidikan pihaknya di lapangan, terungkap bahwa polisi dan PNS yang ikut menyetorkan sejumlah uangnya pada KKM, sebagian besar adalah anggota Polres dan Pemkab Karangasem.

Menurut petugas, lebih dari separuh anggota Polres dan Pemkab Karangasem tercatat ikut sebagai nasabah KKM dengan nilai uang yang ditabungkan antara Rp1 juta sampai Rp50 juta, bahkan ada yang lebih.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Gde Sugianyar, tidak membantah bahwa anggota di jajarannya telah ikut sebagai nasabah pada koperasi yang diselewengkan untuk serangkaian aksi penipuan itu.

Namun demikian, Sugianyar mengaku belum dapat menyebutkan jumlahnya secara pasti, karena masih harus dilakukan pendataan.

Tidak hanya anggota Polri dan PNS di Karangasem yang diketahui menabung di KKM dalam jumlah jutaan rupiah, tetapi juga pegawai serupa dari beberapa daerah lain di Bali.

Menariknya, kata polisi, ada beberapa nasabah justru orang-orang "penggede", baik yang menyangkut jabatan mereka di eksekutif dan legislatif, maupun gelar kependidikan yang disandangnya.

Tidak sedikit nasabah yang bertitel S-1 dan S-2, bahkan ada seorang profesor dengan gelar S-3 juga tercatat jadi korban KKM.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan, praktik penipuan akan cepat dapat menggaet sasaran pada orang-orang yang ingin untung besar dalam waktu singkat.

"Praktik ala KKM, misalnya, begitu cepat dapat menggaet nasabah yang tidak pernah berpikir kritis selain hanya memikirkan keuntungan besar semata," katanya, geram.

Menurut dia, seharusnya masyarakat kritis. "Mana ada koperasi yang berani memberi bunga uang sebesar 150 persen. Mana ada?," ucap gubernur, lantang.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009