Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pertambangan batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui anak usahanya PT Adaro Indonesia (AI) mendapatkan fasilitas pinjaman sebesar 120 juta dolar AS dari sindikasi beberapa bank. Pinjaman sebesar 80 juta dolar merupakan restrukturisasi dan 40 juta dolar merupakan bentuk revolving.

Sekretaris Perusahaan ADRO Andre J Mamuaya dalam keterbukaan informasi Jumat, mengatakan, PT Adaro Energy, PT Indonesia Bulk Terminal serta Coaltrade Services International Pte Ltd bertindak selaku penjamin.

Dia menambahkan mengenai proses pembayaran, fasilitas pinjaman yang sebesar 80 juta dolar akan diangsur sebanyak empat kali mulai tanggal 29 Mei 2009 sebesar 20 juta dolar. Selanjutnya tanggal 31 Agustus 2009 sebesar 20 juta dolar, begitu pula tanggal 30 november 2009 yang akan dibayar dengan nominal yang sama.

Menurut dia, saat jatuh tempo seluruh sisa utang pokok yang tersisa akan dilunasi. Suku bunganya mengacu Libor ditambah 1,75 persen per tahun. "Kalau jatuh temponya hingga 2010," katanya.

Mengenai revolving pinjaman yang besarnya 40 juta dolar juga menggunakan acuan Libor ditambah 2 persen per tahun dengan tenor 36 bulan. Saat ini Adaro Indonesia sedang melakukan pemenuhan conditions precedent sehubungan dengan pemberian fasilitas pinjaman yang diberikan DBS Bank Ltd, Standard Chartered Bank, United Overseas Bank Limited dan PT ANZ Panin Bank. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009