Bukares (ANTARA News/AFP) - Sejumlah pejabat Rumania pada Selasa memulai pembicaraan dengan Uni Eropa (UE) dan perwakilan Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai pinjaman yang menurut analis kemungkinan sebesar lebih dari 26 miliar dolar AS (sekitar Rp312 triliun).

"Nilai pinjaman itu masih dalam pertimbangan," kata kementerian keuangan Rumania. Sejumlah analis pada hari-hari belakangan ini mengatakan kredit itu bisa mencapai antara 6,0 dan 26 miliar dolar AS.

Sumber-sumber pemerintah yang dikutip oleh kantor berita Mediafax megatakan Rumania kemungkinan meminjam 15 miliar dolar AS dari IMF dan 9,0 miliar dolar AS lainnya dari UE.

"Jumlah tersebut akan ditetapkan selama perundingan dan tidak sebelum mulai," kata seorang sumber pemerintah kepada AFP.

Mihai Tanasescu, perwakilan Rumania di IMF, mengatakan hasil dari pembicaraan itu akan diketahui "dalam 10 hari".

Kementerian keuangan menambahkan, "kredit internasional sebagaimana langkah-langkah yang disetujui oleh otoritas akan membantu untuk memperkuat stabilitas keuangan dalam jangka menengah, meremajakan iklim bisnis dan memperoleh kembali kepercayaan investor."

Kementerian tersebut mengatakan pinjaman yang direncanakan itu perlu untuk "menghindari kemerosotan dalam stabilitas ekonomi makro dan untuk menjamin terbentuknya payung perlindungan" dalam merespons krisis ekonomi.

Analis kelompok riset Capital Economics yang berbasis di London,

Neil Shearing mengatakan bahwa sementara pinjaman untuk Rumania "dapat menenangkan kekhawatiran terhadap pelelehan yang terjadi dan dapat menciptakan pemantulan dalam jangka pendek di pasar Rumania, itu tidak akan menghilangkan perlunya depresiasi fundamental leu," mata uang negara itu.

"Selain itu, hal itu tidak akan mencegah Rumania dari memasuki resesi yang dalam pada tahun ini."

Ia mencatat bahwa pinjaman IMF datang "dengan tali terikat biasanya dalam bentuk komitmen terhadap pengurangan fiskal."

Ia mengatakan paket talangan tidak akan membuat Rumania mampu untuk "kembali kepada pola pembangunannya saat ini".

"Pertumbuhan cepat telah didorong oleh pesta kredit yang tidak berkelanjutan, didanai oleh pinjaman dari luar negeri. Ini adalah akar dari masalah nagara itu."

Parlemen Rumania pada bulan lalu menyetujui anggaran 2009 yang hemat yang membekukan pembayaran sektor publik dan mengalokasikan miliaran dolar AS untuk investasi di infrastruktur guna meningkatkan perekonomian yang bermasalah.

Rencana itu meramalkan pertumbuhana ekonomi sebesar 2,5 persen pada 2009 dan defisit publik sebesar 2,0 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Kementerian keuangan meramalkan pertumbuhan kurang dari 1,0 persen pada tiga bulan pertama tahun ini, sangat lebih rendah dibandingkan dengan 8,2 persen yang tercatat pada periode yang sama tahun lalu.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009