Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Tokyo ditutup melemah tajam dalam perdagangan berombak pada Rabu, meskipun ada dukungan kuat dari kenaikan Wall Street semalam.

Namun kurangnya rincian konkret tentang langkah-langkah stimulus yang direncanakan Washington untuk meredam efek dari Virus Corona telah menambah kegugupan pasar.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) jatuh 451,06 poin atau 2,27 persen, dari tingkat penutupan Selasa (10/3/2020), menjadi berakhir pada 19.416,06 poin, menandai penutupan terendah sejak 26 Desember 2018.

Baca juga: Saham Tokyo bervariasi saat Wall Street "rebound" dan imbas corona

Sementara itu, Indeks Topix yang lebih luas dari seluruh papan utama di pasar Tokyo, berakhir 21,56 poin atau 1,53 persen lebih rendah pada 1.385,12 poin.

Saham-saham perusahaan jasa-jasa, real estat, dan farmasi paling banyak mengalami penurunan pada penutupan perdagangan. Wall Street naik tajam pada Selasa (10/3/2020), setelah jatuh sehari sebelumnya dengan Dow naik lebih dari 1.100 poin, didorong perburuan saham murah dan harapan langkah-langkah stimulus.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 1.167,14 poin atau 4,89 persen, menjadi ditutup di 25.018,16 poin. Indeks S&P 500 bertambah 135,67 poin atau 4,94 persen, menjadi berakhir di 2.882,23 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 393,58 poin atau 4,95 persen, menjadi 8.344,25 poin.

Baca juga: Bursa Australia ditutup anjlok, terseret saham perbankan yang jeblok

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020