Jakarta (ANTARA News) - Sejumlah calon anggota legislatif (caleg) dari beberapa partai politik (parpol) yang tergabung dalam Blok Perubahan melakukan ikrar atau janji di depan patung proklamator Soekarno-Hatta di Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu.

Dipimpin bakal calon presiden Rizal Ramli, para caleg yang antara lain berasal dari Partai Pelopor, Partai Peduli Rakyat Nasional, Partai Nasional Banteng Kemerdekaan Indonesia, PPPI, PDS, PBR, Partai Merdeka, dan PKNU tersebut berjanji akan memperjuangkan perubahan jika terpilih.

"Kami berjanji akan membawa Indonesia menjadi lebih sejahtera, tidak boleh dihina lagi oleh bangsa lain," kata Rizal diikuti para caleg.

Pada acara bertajuk "Deklarasi Caleg Blok Perubahan" yang digelar oleh kelompok Pro Demokrasi (Prodem) itu, para caleg juga menandatangani kontrak politik yang intinya akan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.

Sebelumnya, secara bergiliran para caleg diberi kesempatan untuk melakukan orasi di panggung yang didirikan bersebelahan dengan patung proklamator.

Rizal Ramli dalam pidatonya mengatakan, Blok Perubahan dibentuk sebagai wadah bergabung partai-partai peserta Pemilu 2009 yang memiliki kesamaan visi yakni visi perubahan.

"Pemilu yang hanya melanjutkan status quo dan sekedar pergantian presiden tidak akan membawa perubahan nasib bangsa dan rakyat Indonesia," katanya.

Dikatakannya, jika tidak berani menempuh "jalan baru" dengan meninggalkan jalan neo liberal yang selama ini ditempuh, nasib Indonesia tidak akan pernah berubah.

"Sebagai ekonom, saya memproyeksikan hingga 2045, saat satu abad kemerdekaan, Indonesia tetap akan menjadi negara tertinggal di Asia Tenggara, hanya sedikit di atas Filipina, jika tetap menempuh jalan lama," katanya.

Oleh karena itu, kata Rizal, ia memutuskan tampil sebagai calon presiden dan menawarkan "jalan baru" yang salah satu strateginya adalah mengurangi ketergantungan pada utang luar negeri dalam melaksanakan pembangunan.

"Banyak yang bercita-cita menjadi presiden, tetapi belum tentu ingin menggunakan kekuasaan untuk mengubah nasib rakyat dan bangsa," kata Rizal.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009