Untuk wisman saya kira dua hingga tiga tahun ke depan berat. Bukan masalah mereka tidak punya uang untuk berangkat
Sleman (ANTARA) - PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mencatat penurunan jumlah kunjungan wisatawan mencapai 40,8 persen di tiga objek wisata candi yang dikelola perusahaan itu menyusul wabah virus corona jenis baru atau COVID-19.

"Kunjungan ke objek wisata kita menurun hampir 40,8 persen dari apa yang seharusnya kami targetkan," kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (Persero) Edy Setijono di Komplek Candi Prambanan, Sleman, Jumat.

Baca juga: Kunjungan Willem-Maxima menjadi nilai positif untuk Candi Prambanan

Menurut Edy, tren penurunan kunjungan wisata mulai terlihat sejak Desember 2019 hingga puncaknya pada Februari 2020.

Selain terdampak COVID-19, menurut dia, masa sepi kunjungan wisata atau low season yang biasanya terjadi pada Januari-Maret turut andil dalam penurunan jumlah wisatawan.

Khususnya untuk kunjungan wisatawan mancanegara, menurut dia, akan sulit meningkat seiring dengan kebijakan travel warning di negaranya masing-masing. Seperti negara-negara Eropa, serta Asia telah menerapkan kebijakan itu.

Baca juga: PT TWC : Wisata candi tetap aman dikunjungi wisatawan

"Untuk wisman saya kira dua hingga tiga tahun ke depan berat. Bukan masalah mereka tidak punya uang untuk berangkat," kata dia.

Oleh sebab itu, Edy mengatakan akan memprioritaskan untuk menarik kunjungan wisatawan nusantara (wisnus).

"Kita akan dorong ke wisnus karena pariwisata harus tetap bergerak. Pariwisata ini dampak ekonominya banyak dana sektor makanan, minuman, transportasi, hingga penginapan," kata dia.

Baca juga: Dirut PT TWC: Concourse Borobudur akan dilebarkan

Untuk meyakinkan dan menjamin kenyamanan wisatawan berkunjung, kata dia, PT TWC akan menggencarkan sosialisasi baik untuk karyawan maupun pengunjung agar tidak panik disertai dengan panduan langkah pencegahan penularan COVID-19.

Di setiap gerbang masuk, PT TWC juga telah memberlakukan pemeriksaan suhu tubuh bagi setiap pengunjung. Kemudian, selain menyediakan sarana cuci tangan, pihaknya juga menyiapkan poliklinik khusus disertai dengan dokter yang kompeten.

"Jika suhu tubuh wisatawan melebihi batas atas, kita akan bawa ke poliklinik.Apabila setelah didiagnosa dianggap perlu penanganan maka akan langsung kita rujuk ke rumah sakit rujukan," kata dia.

Baca juga: PT TWC luncurkan logo dan spirit baru
 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020