Target kompetensi lulusannya, di antaranya mampu merancang proses produksi pangan dan obat-obatan
Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Direktorat Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) daam waktu dekat ini segera membuka program studi (Prodi) baru, yakni nutrasetikal.

Direktur Direktorat Pendidikan Vokasi dan Pelatihan UMM, Dr Tulus Winarsunu di Malang, Jawa Timur, Sabtu, mengemukakan di prodi ini, mahasiswa akan dilengkapi dengan keterampilan metodologis dan komputasi serta laboratorium praktis untuk bekerja secara efektif dan efisien melalui keterlibatan langsung untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian dan industri makanan dan obat-obatan.

"Kurikulum Prodi Nutrasetikal dirancang khusus untuk memecahkan masalah kontemporer dan menghasilkan inovasi dalam bidang nutrasetikal dengan dukungan teknologi informasi, serta sistem manajemen keamanan pangan," kata Tulus Winarsunu.

Prodi Nutrasetikal adalah fondasi yang kuat dari pengetahuan dan pemahaman serta penerapan keilmuan untuk berkontribusi dalam industri makanan dan obat-obatan multinasional.

"Target kompetensi lulusannya, di antaranya mampu merancang proses produksi pangan dan obat-obatan berdasarkan penerapan prinsip-prinsip pengolahan makanan berbasis teknologi secara efektif, efisien, dan presisi untuk menghasilkan produk dengan standar yang tepat," paparnya.

Baca juga: Reruntuhan bangunan "disulap" mahasiswa UMM jadi beton daur ulang

Selain itu, kata Tulus, mampu mendesain pengembangan produk makanan dan obat-obatan yang berkualitas, aman, bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pangan dan nutrasetikal.

Selanjutnya, mampu melakukan penelitian tentang operasi pengolahan makanan fusi yang sesuai dengan karakteristik bahan makanan, sehingga menghasilkan makanan yang aman dan berkualitas bersama dengan rantai produksi makanan dan dapat memberikan tambahan nilai makanan.

Sementara itu, Rektor UMM Dr Fauzan menambahkan tanggung jawab UMM bukan hanya sekadar mengembangkan pendidikan, tetapi juga mengembangkan dimensi kehidupan yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Oleh karena itu, apa yang kami lakukan ini (mendirikan program studi baru) merupakan bagian tak terpisahkan dari misi kami. Harapan kami, program ini akan sukses, jika ini terwujud akan bermanfaat bagi semua orang," ucap Fauzan.

Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang disebut kekayaan hayati. Setidaknya ada 30.000 spesies tanaman yang bermanfaat. "Yang harus kita lakukan ialah pendekatan kemampuan dan keterampilan, dimana jamu yang kita konsumsi menjadi suatu yg bernilai," tuturnya.

Fauzan berharap mahasiswa dari Prodi Nutrasetikal UMM nantinya dapat membuat output yang bernilai jual, sesuai kebutuhan stakeholder dan penyusunan kurikulum Prodi Nutrasetikal UMM diharapkan dapat menembus pasar global, mengikuti perkembangan IPTEK dan dunia kerja di berbagai sektor.

Saat ini UMM bersama pemangku kepentingan dan sejumlah mitra terkait secara intensif melakukan pembahasan secara detail dan matang terkait pembukaan prodi baru tersebut, termasuk kurikulumnya.

Baca juga: Orasi Menkes: Isu "stunting" prioritas untuk wujudkan Indonesia maju

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020