Jakarta, (ANTARA News) - Tersangka dugaan suap Abdul Hadi Djamal bersikeras anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rama Pratama, hadir dalam rapat informal panitia anggaran DPR di hotel Ritz Carlton, Jakarta.

Hadi mengatakan itu di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis, terkait pernyataan Rama yang membantah hadir dalam rapat yang memutuskan kenaikan alokasi dana stimulus dari Rp10,2 trilun menjadi Rp12,2 triliun tersebut. Abdul Hadi mengatakan, kenaikan dana stimulus itu berujung pada dugaan suap yang menjerat dirinya.

Abdul Hadi ditangkap oleh petugas KPK karena diduga menerima uang sebesar Rp54,5 juta dan 90 ribu dolar AS dari pengusaha Hontjo Kurniawan melalui pegawai Departemen Perhubungan Darmawati. Pemberian itu diduga terkait dengan pembangunan Dermaga di wilayah Indonesia bagian timur.

Abdul Hadi mengatakan, rapat itu terdokumentasi dengan baik, sehingga bantahan Rama tidak berarti apa-apa.

"Kata siapa Rama ga hadir, kan ada rekaman video, kan ada rekaman tempat parkirnya," kata Abdul sambil memasuki gedung KPK.

Abdul mengatakan sejumlah anggota DPR, termasuk Rama Pratama dan Jhonny Allen Marbun, hadir dalam rapat di Ritz Carlton.

"Pak Jhonny Allen yang pimpinannya, inisiatifnya dia, yang inisiatifkan pertemuan itu," kata Abdul Hadi Djamal.

Menurut dia, pertemuan tersebut dihadiri oleh beberapa pejabat Departemen Keuangan, Bank Indonesia, dan anggota serta pimpinan Panitia Anggaran (panggar) DPR RI.

Pertemuan itu memutuskan kenaikan anggaran stimulus dari Rp10,2 triliun menjadi Rp12,2 triliun. Dana stimulus adalah dana yang tersimpan di Departemen Keuangan dan diperuntukkan bagi sejumlah instansi, termasuk Departemen Perhubungan untuk proyek pembangunan Dermaga.

Menurut dia, pertemuan itu terjadi pada pertengahan Februari 2009 atau setelah Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton meninggalkan Indonesia.

"Semua fraksi terlibat dan dihadiri oleh Rama Pratama dari PKS dan pimpinan, juga ada Anggito Abimanyu sebagai perwakilan pemerintah," kata Abdul Hadi Djamal yang juga anggota Panitia Anggaran DPR.

Menurut dia, pertemuan itu adalah awal dari sejumlah komitmen yang menyeret dirinya. "Dari situlah anggaran stimulan ada kenaikan, dan berimbas pada diri saya," katanya menambahkan.(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009