Depok (ANTARA News) - Ketua MPR Hidayat Nur Wahid meyakini bahwa anggota Panitia Anggaran dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Rama Pratama tidak bersalah dalam kasus suap pembangunan fasilitas laut dan udara di kawasan Timur Indonesia.

"Apa yang dikatakan oleh Abdul Hadi Djamal merupakan sebuah fitnah dan bentuk kampanye hitam menjelang pemilu," kata Hidayat Nur Wahid usai kampanye bagi PKS Kota Depok, di lapangan Irekap, Jatimulya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis.

Ia mengatakan, Rama Pratama adalah orang yang tidak neko-neko, karenanya saya percaya bahwa beliau tidak melakukan yang dituduhkan kepadanya.

"Jarang orang yang dituduh berani melakukan konperensi pers langsung tampil di televisi untuk menyampaikan bahwa kabar keterlibatannya dalam kasus ini adalah fitnah," jelasnya.

Menurut dia, Rama tak terlibat juga berdasarkan dari pengakuan Anggito Abimanyu yang menyatakan bahwa tidak ada pertemuan di Hotel Ritz Carlton.

Dikatakannya secara prinsip fraksi dan partai PKS sudah menyampaikan sikapnya, dan berharap agar partai segera bekerja maksimal untuk mengkoreksi fitnah ini.

Ia menilai bahwa saat ini adalah masa-masa yang kritis menjelang pemilu sehingga jika ada kampanye hitam bagi tidak ada manfaatnya sama sekali bahkan akan bisa membesarkan PKS.

"Biasanya kalau didzalimi justru akan membesarkan PKS sendiri," katanya.

Ia mengharapkan berbagai pihak dalam berpolitik agar bersikap secara ksatria dan jujur.

Sebelumnya anggota DPR, Abdul Hadi Djamal yang merupakan tersangka kasus suap pembangunan fasilitas laut dan udara di kawasan Timur Indonesia menyebut bahwa Rama Pratama turut hadir dalam pertemuan di Hotel Ritz Carlto.

Pertemuan itu dilakukan guna membahas kenaikan anggaran dana stimulus, dari 10,2 triliun menjadi Rp12,2 triliun. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009