Pamekasan (ANTARA) - Anggota Komisi VI DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Achmad Baidowi, menyatakan, kasus virus corona yang menimpa masyarakat dunia saat ini bukan kasus ekonomi, sebagaimana kecurigaan yang pernah berkembang di masyarakat.

"Memang sempat ada kecurigaan bahwa kasus ini merupakan aksi intelijen Amerika Serikat untuk menyerang perekonomian dunia pada China, akan tetapi hal itu terbantahkan, karena Amerika sendiri juga terserang virus asal Wuhan, China itu," kata Baidowi dalam acara "Ngopi/Ngobrol Pintar" di Kedai Sebelas 12 Pamekasan, Jawa Timur, Sabtu malam.

Oleh karena itu, kata dia, kasus ini memang murni merupakan penyakit yang perlu menjadi perhatian serius semua pihak, karena tudingan bahwa serangan virus tersebut untuk menghancurkan ekonomi China, telah terbantahkan. Kasus ini jelas memberi pengaruh pada berbagai sektor kehidupan masyarakat, baik ekonomi, politik, maupun sosial.

Beberapa negara telah menutup diri, dan tidak menutup kemungkinan Indonesia juga akan memberlakukan kebijakan yang sama. "Karena ternyata perkembangan virus ini melampaui prediksi," katanya.

Data terbaru yang diterima DPR, kata dia, hingga saat ini sudah ada sebanyak 96 orang terinfeksi virus corona di Indonesia. "Jumlah ini tentu tidak sedikit, karena awalnya hanya belasan orang, akan tetapi kini hampir mencapai setarus," katanya.

Ia ada di Pamekasan, Pulau Madura, sebagai bagian dari kunjungannya dengan bentuk ngopi bareng konstituen membahas berbagai hal di Tanah Air. 

Pewarta: Abd Aziz
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2020