ikuti pedoman dari PBB lewat badan WHO, jangan anggap remeh
Bantul (ANTARA) - Hashim Djojohadikusumo, pengusaha yang juga adik Prabowo Subianto mengatakan pemerintah Indonesia saat ini sudah bertindak cepat dalam mengatasi coronavirus disease 2019 (COVID-19), wabah virus yang sudah masuk dan menjangkiti warga di Tanah Air.

"Sekarang sudah cepat (atasi COVID-19), tapi sebelumnya dianggap terlalu ringan, terlalu (menganggap) enteng, karena petinggi kita sudah kena, seperti Menhub," kata Hashim usai talkshow dengan para pengusaha nasional di ajang Jogja International Furniture and Craft Fair Indonesia 2020 di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, Minggu.

Namun demikian, kata Hashim, semua pihak baik pemerintah, masyarakat juga pelaku usaha tetap harus waspada terhadap dampak yang diakibatkan dari virus yang ditemukan pertama kali di Kota Wuhan China dan kini telah menjadi pandemi dan perhatian masyarakat dunia.

"Saya kira kita harus ikuti pedoman-pedoman dari PBB lewat badan WHO, jangan anggap remeh, kalau ada acara-acara, jangan ada kumpulan orang-orang (jumlah) besar, ini yang kita harus hati-hati, jangan anggap remeh, jangan ada kesan anggap remeh," katanya.

Baca juga: 15 RS di Surabaya ditunjuk tangani COVID-19

Lebih lanjut, Hashim mengatakan, COVID-19 yang menyerang di lebih dari 100 negara tersebut merupakan bencana alam di bidang kesehatan yang belum ada solusi sampai sekarang ini, dan semua pihak termasuk pengusaha kaget dengan penyebaran virus tersebut.

"Terus terang saja, tidak ada solusi karena COVID-19 ini merupakan suatu bencana alam, saya anggap ini bencana alam di kesehatan, saya kira semua, kita kaget ini kan sudah tiga bulan, bulan ketiga, terus terang saja tidak ada solusi," kata Hashim.

Oleh karena itu, pada talkshow dalam memperkuat industri furniture dalam perdagangan internasional tersebut Hashim mengajak para pengusaha mebel dan furniture harus mempunyai sikap tertentu dan waspada serta harus bisa bertahan dengan situasi ekonomi akibat COVID-19 saat ini.

"Jangan putus asa, tapi jangan terlalu optimistis atau berlebihan, harus siap menghadapi bencana-bencana seperti ini, karena bencana ini berdampak pada ekonomi luar negeri, karena Amerika, Eropa, Jepang dan Korea itu semua kena (COVID-19), ini merupakan pasar untuk industri kita," katanya.

Usai talkshow tersebut, Hashim mengunjungi pameran untuk melihat koleksi kerajinan dan furniture kualitas ekspor di JEC. Pameran tingkat internasional tersebut digelar sejak 14 Maret sampai 17 Maret 2020.

Baca juga: Waspada COVID-19, KKP keluarkan kebijakan kerja dari rumah

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020