Bandung (ANTARA News) - Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono membantah tuduhan lawan politiknya yang menyatakan bahwa bantuan langsung tunai (BLT) Rp200 ribu per rakyat miskin tidak ada artinya.

"Bagi rakyat yang sedang susah, BLT Rp200 ribu itu besar artinya. Kalau bagi konglomerat atau pengusaha besar, jumlah itu mungkin tidak ada artinya," kata  Yudhoyono ketika berkampanye di lapangan Gasibu, Bandung, Jabar, Jumat.

Yudhoyono yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan putranya Edi Baskoro mengemukakan, pemerintah harus ikhlas membantu rakyat miskin. Apalagi kini dunia sedang mengalami krisis ekonomi, termasuk melanda Indonesia.

Dalam kampanye yang dihadiri massa sekitar 20 ribu orang tersebut, ia juga membantah tudingan bahwa BLT hanya menghambur-hamburkan uang negara.

"Tidak benar kalau BLT hanya menghamburkan uang negara. Uang negara harus digunakan untuk membantu kepentingan rakyat," katanya menegaskan.

Dalam kesempatan itu, ia membantah pula tuduhan bahwa dana BLT itu merupakan uang pinjaman luar negeri.

Ditegaskannya, dana untuk membantu orang miskin itu hasil keringat bangsa Indonesia sendiri, termasuk melalui peningkatan pajak.

Yudhoyono mengingatkan para lawan politiknya, untuk jangan hanya melemparkan wacana dan tidak berbuat apa-apa untuk membantu jutaan rakyat yang sedang menghadapi masalah keuangan.

"Harus konsisten dan konsekuen untuk membantu rakyat banyak. Partai politik serta tokoh politik jangan hanya bisa berwacana saja," katanya.

Karena, itu Yudhoyono minta, masyarakat untuk memilih kembali Partai Demokrat dalam Pemilu 9 April 2009.

Ia mengatakan, Partai Demokrat akan tetap membantu masyarakat untuk mengatasi berbagai masalah, karena Indonesia tidak hanya menghadapi krisis keuangan, tapi juga krisis energi dan berbagai krisis lainnya.

Ia menegaskan, yang ingin dicapai pemerintah tidak hanya pertumbuhan ekonomi setinggi mungkin, tapi juga pemerataan seluruh lapisan masyarakat.

Ia mengatakan pula, jika BLT hanya disalurkan untuk kepentingan meraih suara semaksimal mungkin bagi pemilu maka berarti pemerintah tidak ikhlas membantu masyarakat.

"Kalau hanya untuk pemilu, maka berarti pemberian bantuan itu tidak tulus. Tidak untuk membantu rakyat," kata Yudhoyono.

Acara kampanye ini dimeriahkan pula oleh beberapa artis dan kelompok musik, seperti Dewi Yull dan Ike Nurjanah.

Usai mengadakan orasi politik, Yudhoyono dan rombongan langsung melanjutkan perjalanan ke Kota Serang, Banten.  (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009