Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Spanyol (COE) Alejandro Blanco mengaku cenderung ingin agar Olimpiade Tokyo 2020 ditunda demi menjaga kualitas kompetisi yang mungkin terganggu di tengah pandemi COVID-19 yang sedang melanda dunia.

Pandemi tersebut, kata Blanco, cukup menghambat atlet Spanyol melakoni sesi latihan secara normal, mengingat negara itu saat ini juga tengah melakukan penguncian menyeluruh atau lockdown untuk mencegah memburuknya persebaran COVID-19.

Blanco melontarkan komentar yang bertolak belakang dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang menyatakan berkomitmen penuh agar Olimpiade Tokyo tetap digelar 24 Juli s.d. 9 Agustus nanti dan sebaiknya tidak ada keputusan drastis terkait pesta olahraga tersebut.

Baca juga: IOC berkomitmen tetap langsungkan Olimpiade Tokyo sesuai jadwal
Baca juga: Pejabat Komite Olimpiade Jepang terjangkit corona, ini kronologinya

"Seharusnya keputusan dibuat setelah IOC mendapat laporan penuh dari WHO dan panitia penyelenggara setempat," kata Blanco dalam pernyataan resmi COE yang dikutip dari Reuters, Rabu WIB.

"Berita yang bermunculan setiap hari kian membuat tidak nyaman seluruh negara di dunia, tetapi dalam kapasitas kami yang nyata adalah para atlet tidak bisa berlatih secara normal dan dampaknya nanti Olimpiade digelar dalam kondisi tak kompetitif."

"Kami tentu ingin Olimpiade tetap berlangsung, tetapi harus ada jaminan keamanan. Kami salah satu negara penting di dunia dan empat bulan sebelum kompetisi, atlet kami tidak bisa menemukan kebugaran bertanding mumpuni," pungkas Blanco.

Ajang olahraga di seluruh penjuru dunia satu per satu ditangguhkan terinfeksi ancaman sebaran COVID-19, demikian juga fase kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 di 33 cabang olahraga yang turut ditunda.

Baca juga: IOC bersiap tinjau ulang dampak COVID-19 terhadap Olimpiade Tokyo
Baca juga: Euro dan Copa America diundur, Piala Dunia Antarklub ikut terdampak

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020