Obama baru saja menyampaikan pesan pada dunia muslim dalam pidatonya kemarin bahwa Amerika Serikat tidak memerangi Islam yang ditafsirkan banyak kalangan untuk menjadikan lawatan internasional pertamanya sebagai upaya memulihkan citra buruk AS di luar negeri.
Presiden AS ini menemui Kepala Gereja Armenia Patriakh Mesrob II, Kepala Rabbi Yahudi Istanbul Isak Haleva, ulama senior dari majelis ulama Turki Mufti Mustafa Cagrici, dan Uskup Gereja Ortodoks Syiria Uskup Yusuf Cetin.
Obama kemudian melanjutkan lawatannya ke Turki dengan mengunjungi dua tempat bersejarah di Istanbul yaitu Masjid Biru dan Hagia Shopia, disertai Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan.
Obama berada di ujung debut rangkaian lawatannya ke penjuru dunia sejak memangku jabatan presiden.
Dia mencoba membangun kembali hubungan dengan dunia muslim yang marah gara-gara invasi AS ke Irak dan perang di Afghanista, serta kini memalingkan perhatian pada bangkitnya Alqaeda dan perlawanan Taliban di Afghanistan.
Kunjungan ke Turki salah satunya adalah simbol bahwa Ankara akan membantu Amerika Serikat dalam mencari upaya pengakhiran berbagai konfrontasi dan konflik yang membentang dari Iran sampai Afghanistan.
Tidak seperti pendahulunya, George W. Bush, Obama mau mendekati musuh-musuh AS seperti Iran dan Suriah.
Jalan-jalan di pusat kota Istanbul yang bersejarah dipadati oleh para pejalan kaki yang serempak melempar senyum saat iring-iringan rombongan kepresidenan AS melewati mereka.
Obama mengunjungi Hagia Sofia, tempat yang dulunya basilika, yang kemudian menjadi masjid dan kini berubah menjadi museum yang merupakan peninggalan arsitektur Bizantium (Romawi Timur).
Obama kemudian memasuki Masjid Sultan Ahmad yang juga disebut dengan nama Masjid Biru karena pantulan biru dari ribuan ubin Iznik buatan tangan yang menghiasi interior masjid.
Tempat terakhir yang dikunjungi Obama adalan sebuah balai kota untuk bertemu dengan mahasiswa Turki. (*)
Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009
