Jakarta, (ANTARA News) - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mencium indikasi kecurangan Pemilu Legislatif yang terus berlanjut pada tahapan penghitungan suara. Modus operandinya, "membeli" atau "mengalihkan" suara partai-partai kecil atau Caleg-caleg yang lebih lemah.

Ketua Pengurus Besar HMI, Arip Musthopa, di Jakarta, Sabtu, mengungkapkan, "Berdasarkan pemantauan dan info yang kami terima dari jaringan di bawah, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) melihat bahwa potensi terjadinya kecurangan dalam tahap penghitungan suara manual cukup tinggi".

Hal itu, menurutnya, terutama dilakukan oleh para calon anggota legislatif (Caleg), bukan mesin partai.

Karena itu, demikian Arip Musthopa, PB HMI mengingatkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar awas atas integritas dan netralitas jajaran di bawahnya.

Selain itu, ujarnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mesti lebih peka atas potensi tersebut di atas.

"Hal berikutnya, elemen `civil society` dan masyarakat pada umumnya hendaknya pro aktif melaporkan setiap indikasi kecurangan," kata Arip Musthopa.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009