Las Vegas, Nevada, (ANTARA News) - Manny Pacquiao menunjukkan kemauan untuk memperagakan permainan mengesankan di Las Vegas dengan melakukan latihan keras dalam usaha memenangkan pertandingan Sabtu melawan petinju Inggris, Ricky Hatton. Kedua petinju siap "menggoyang" jagat Las Vegas. 

Setelah bekerja keras di gedung bersebalahan dengan restoran Thailand tempat ia bersantap malam, bintang petinju Filipina itu amat fokus dan penuh rasa percaya diri untuk meraih rekor juara di enam kelas yang berbeda, seperti dikutip dari AFP. 

"Bila itu teradi, orang akan menyaksikan saya dan nama saya tertera di daftar pertinju sebagai legenda besar dalam sejarah dan itu merupakan salah satu tujuan saya," kata Pacquiao.

"Amat penting bagi saya untuk dapat memenangi enam gelar di enam kelas dan itu merupakan kehormatan besar bagi negara saya," katanya.

Pacquiao, dengan rekor 48-3 di antaranya dua seri dan 36 menang KO, serta Hatton, 45-1 dengan 32 menang KO, diharapkan tiba di Las Vegas Selasa untuk meramaikan pentas Las Vegas pada pertandingan yang amat dinantikan pada kelas welter junior itu.

"Sejak sekarang saya sudah siap bertanding. Pikiran saya amat fokus. Saya tidak sabar lagi," kata Pacquiao, "Saya akan lebih fokus di Hollywood ketimbang di Filipina. Bila saya berlatih di Filipina begitu banyak aktifitas, undangan dan event."

Hatton unggul dengan tinggi tubuhnya sedangkan Pacquiao akan mengandalkan kecepatan melawan petinju berjulukan "Hitman" dari Manchester, yang juga belum pernah kalah selama menyandang gelar kelas welter junior dalam karir tinjunya.

"Sepanjang saya ingat bahwa saya sebagai salah satu petinju terbaik yang dimiliki negara saya," kata Hatton, "Orang akan takjub menyaksikan saya di atas ring dan itu hal yang tetap akan saya ingat."

Hatton hanya kalah satu kali di Las Vegas petinju yang baru pensiun Floyd Mayweather menghentikannya pada 2007 pada laga kelas welter untuk merebut gelar petinju yang memiliki pukulan "beruntun" terbaik dunia yang saat ini disandang Pacquiao setelah mengalahkan petinju yang baru pensiun, Oscar de la Hoya.

"Ini merupakan yang kedua kalinya saya bertanding melawan petinju yang paling mahir melontarkan pukulan beruntun," kata Hatton, "Tidak banyak petinju di negara kami yang mengaku sebagai petinju yang mahir melontarkan pukulan beruntun.

"Mendapat julukan sebagai petinju seperti itu di antara beberapa petinju Inggris lainnya, tentu merasakan sebagai pahlawan dan rasanya amat spektakuler," kata petinju Inggris itu.

Ribuan penonton yang mendukungnya berdatangan ke Veegas ketika ia bertarung melawan Mayweather, sehingga suasanya seperti sedang menonton sepak bola Liga Inggris, ketimbang menonton tinju AS, suasana penuh dengan nyanyian, sorakan, dalam beberapa jam termasuk ketika dilakukan timbang badan.

"Saya kira saya membawa suasana pertinjuan yang luar biasa ke Vegas, hal yang selama ini belum pernah mereka saksikan," kata Hutton, "Saya kira tidak ada arena tinju yang dihiasi dengan atmosfer seperti itu serta dukungan yang luar biasa di AS."

Hatton memahami ia harus bertinju dengan lebih baik dengan ketika ia melawan Mayweather dalam pertarungan besar selama hidupnya itu.

"Saya kira ini amat penting karena bila saya tampil seperti ketika saya tampil pertama di sini, maka saya akan kalah lagi," kata Hatton.

Pacquiao merasakan tekanan yang berbeda, ketika menyatakan bahwa ia naik ring demi kehormatan negaranya.

"Perasaan tertekan itu ada tapi saya tidak memasukkannya ke pikiran saya," kata Pacquiao, "Saya ingin fokus bekerja dan membuat orang gembira menyaksikan penampilan saya." (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009